kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Kabar baik, kredit perbankan tumbuh sesuai target hingga kuartal III-2020


Minggu, 11 Oktober 2020 / 16:32 WIB
Kabar baik, kredit perbankan tumbuh sesuai target hingga kuartal III-2020
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang BNI Jakarta. pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam situasi pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi cenderung melambat. Hal ini berdampak pula pada penyaluran kredit perbankan yang ikut ciut. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan per Agustus 2020 pertumbuhan kredit perbankan hanya naik 0,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5.520,9 triliun. 

Pertumbuhan tersebut bahkan lebih pelan dari bulan sebelumnya yang sempat naik 1% secara yoy. Perlambatan kredit sejatinya terjadi di seluruh jenis kredit. Namun, yang paling terpukul adalah kredit modal kerja (KMK) yang menurut data bank sentral dalam dua bulan terakhir Juli-Agustus 2020 sudah turun 1,7% yoy. 

Dengan sektor yang paling terdampak tak lain perdagangan, hotel dan restoran yang telah tumbuh negatif 4,3% secara tahunan menjadi Rp 840,9 triliun per Agustus 2020 lalu. 

Kendati demikian, beberapa bankir tetap optimis kredit di akhir tahun 2020 tetap akan tumbuh, walau tipis. 

Baca Juga: UU Cipta Kerja mampu mendorong pertumbuhan kredit? Begini kata bankir

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang masih meyakini kredit bisa tumbuh di kisaran 4% di penghujung tahun. 

Direktur Keuangan Bank BNI Novita Widya Anggraini menjelaskan optimisme itu muncul setelah dalam beberapa bulan terkahir rata-rata pertumbuhan kredit BNI masih sejalan dengan target. 

"Untuk kuartal III 2020 pertumbuhannya masih sesuai target Rencana Bisnis Bank (RBB) di antara 4%-4,5% yoy," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (11/10). 

Sebagai gambaran saja, per Agustus 2020 lalu realisasi kredit BNI berdasarkan laporan keuangan bulanan tercatat sebesar Rp 548,8 triliun. Angka tersebut masih tumbuh sebesar 4,39% yoy, sejalan dengan target akhir tahun perseroan. 

Begitu juga dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang tetap meyakini kredit masih bisa tumbuh di akhir tahun. 

Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury menjelaskan, walau tipis pihaknya optimistis kredit perseroan bisa tumbuh 2%-3%. "Kita optimistis target itu bisa tercapai, karena tren realisasi kredit terus naik," kata Pahala belum lama ini. 

Dia juga menjelaskan, pada akhir September 2020 pertumbuhan kredit perseroan memang cenderung melambat. Namun, masih di kisaran 0%-1%. 

Kendati demikian, ceruk pertumbuhan kredit menurut Pahala masih besar. Hal ini tercermin dari posisi loan to deposito ratio (LDR) yang berada di level 93,26% per September 2020. 

Posisi itu menurut Pahala merupakan yang paling rendah sepanjang sejarah perseroan. Salah satunya ditopang oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) yang cukup jumbo di kuartal III 2020 sebesar 18,7%. 

Selain karena likuiditas yang cukup, Bank BTN juga mendapatkan mandat dari pemerintah dalam program PEN. Hingga September 2020, Bank BTN telah menyalurkan dana PEN mencapai Rp 18,15 triliun yang telah dimanfaatkan oleh sekitar 60.000 debitur.  

Dengan catatan positif tersebut, perseroan juga kembali dipercaya pemerintah dengan tambahan penempatan dana negara sebesar Rp 5 triliun. 

Bukan cuma bank besar saja, bank kecil juga masih percaya diri bisa menjajal pertumbuhan kendati dihantui pandemi Covid-19. Salah satunya, PT Bank Mayora yang walau tipis menargetkan kredit bisa tumbuh 2%-3% yoy. 

"Sampai dengan akhir tahun kami targetkan bisa naik kkurang lebih 2%-3% yoy," kata Direktur Utama Bank Mayora, Irfanto Oeij. 

Baca Juga: Kredit investasi masih mencatatkan pertumbuhan positif

Merujuk pada laporan keuangan perseroan, per Agustus 2020 Bank Mayora sejatinya memang mencatat kredit tumbuh 3,72% yoy dari Rp 3,99 triliun menjadi Rp 4,14 triliun. Praktis sejalan dengan target perseroan. 

Asal tahu saja, pada awal kuartal III 2020 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang merevisi naik target pertumbuhan kredit perbankan tahun ini menjadi 3%-4%. Lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya antara 1%-2%. 
Proyeksi itu antara lain ditopang dari maraknya stimulus perekonomian dari pemerintah terutama kepada bank pelat merah. 

Selanjutnya: Begini perkembangan realisasi penyaluran dana PEN oleh BPD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×