Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Dengan upaya tersebut, NPL Allo Bank berhasil dijaga di level 0,05% secara gross atau turun 19 basis poin (bps), dan NPL net turun 10 bps menjadi 0,03%.
PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga gencar menerapkan skema partnership lending dengan berbagai mitra, seperti multifinance, teknologi finansial (fintech) dan lembaga keuangan digital lainnya. Dalam partnership lending itu, kredit yang disalurkan kepada nasabah sesuai dengan produk pembiayaan para mitra.
Salah satu kolaborasi partnership lending yang dijalankan oleh Bank Jago adalah dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas terkemuka Carsome Indonesia dan Moladin.
Baca Juga: Perbankan Digital Catatkan Pertumbuhan NIM yang Pesat pada Semester I-2023
Selain itu, Bank Jago juga telah meningkatkan kolaborasi dengan Grup GoTo dengan memberikan pendanaan pada produk GoPayLater Cicil. Perseroan juga memperdalam kolaborasi bersama GoTo Financial dengan mengintegrasikan layanannya ke dalam aplikasi GoBiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood.
"Kendari ekspansif memberikan kredit secara channeling, kami tetap memperhatikan kualitas kredit. Kami meyakini partnership lending dengan penerapan prinsip kehati-hatian yang kuat dapat menjaga kualitas kredit pada level yang optimal," ungkap Arief Harris Tandjung, Direktur Utama Bank Jago.
Seiring dengan strategi partnership yang dilakukan perseroan, rasio kredit bermasalah Bank Jago pun berada dalam posisi terjaga di level 1,20%, turun dari Juni 2022 yang berada di level 2,70%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News