kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Bank Mandiri (BMRI) agar kinerjanya terus bertumbuh di masa pandemi


Kamis, 19 Agustus 2021 / 19:15 WIB
Strategi Bank Mandiri (BMRI) agar kinerjanya terus bertumbuh di masa pandemi
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Mandiri Bintaro Tangerang Selatan, Senin (9/8). Strategi Bank Mandiri (BMRI) agar kinerjanya terus bertumbuh di masa pandemi.


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa kondisi perbankan saat ini menunjukkan situasi yang kondusif jika dilihat dari ketahanan, profitabilitas, dan likuiditas bank di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan dan Anggota Dewan Komisioner OJK, Heru Kristiyana mengatakan bahwa di kuartal II 2021 ini kredit perbankan sudah mulai tumbuh positif meskipun belum terlalu kuat.

“Hingga 30 Juni 2021, perbankan sudah merestrukturisasi sebesar Rp 791,93 triliun untuk lebih dari lima miliar debitur yang sebagian besar adalah debitur usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” ujarnya dalam konferensi video pada Kamis (19/8).

Dengan kondisi ini, dirinya mengatakan tentu perbankan perlu mempunyai perhatian besar terkait restrukturisasi yang dihadapi. Di antaranya perbankan menyiapkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), dan menyediakan manajemen risiko dengan lebih baik supaya ke depan tetap sehat memberikan kontribusi terhadap ekonomi nasional, serta membuat sektor riil juga tetap tumbuh.

Baca Juga: Bankir optimistis perbaikan kinerja berlanjut pada semester II-2021

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan, dari 2020 hingga sekarang bank berlogo pita emas ini sudah menyetujui restrukturisasi sebesar Rp 126 triliun. “Balance dari kredit restrukturisasi di Juni 2021 sebesar Rp 96,5 triliun. Sudah ada penurunan balance dari Rp 126 triliun ke Rp 96,5 triliun,” ujar Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri, Ahmad Siddik Badruddin di kesempatan yang sama.

Ahmad bilang bahwa bank pelat merah berkode emiten BMRI ini telah memiliki data poin yang cukup banyak, terutama untuk mengelola risiko kredit di masa pandemi Covid-19. “Fokus kami dari tahun lalu sampai sekarang adalah mengatur risiko kredit, karena sampai sekarang di perbankan itu sekitar 20% dari portofolio kredit adalah debitur yang terdampak oleh pandemi,” ujarnya.

Untuk melancarkan hal ini, Ahmad bilang bahwa Bank Mandiri punya tiga strategi utama. Pertama, mengoptimalkan risiko kredit untuk debitur restrukturisasi. “Artinya bisa menganalisa segmen mana saja yang bisa survive, yang perlu direstrukturisasi ulang, atau yang membutuhkan bantuan lebih dalam,” tambahnya.

Baca Juga: Aturan soal bank umum bakal dirilis, komposisi bank besar ikut berubah




TERBARU

[X]
×