Reporter: Amanda Christabel | Editor: Noverius Laoli
Kedua, memanfaatkan insight yang diperoleh selama lebih dari satu tahun ke belakang yang digunakan untuk melakukan strategi tajam demi pertumbuhan bisnis. Hal ini berarti menggunakan informasi untuk mengetahui industri mana saja yang resilient dan sudah tumbuh kembali, dan bank tumbuh dengan prudent serta sustainable dengan berbasis data.
“Provinsi-provinsi yang berbasis komoditas ternyata sekarang risikonya jauh lebih rendah, karena harga komoditas sedang tinggi sehingga ekspor tinggi. Berdasarkan bisnis segmen yang sekarang, sampai Juni-Juli 2021 Bank Mandiri bisa tumbuh sekitar 6,7% year on year,” ujar Ahmad.
Ketiga, adalah dengan mempercepat pengembangan digital banking agar dapat menciptakan model bisnis baru. Ahmad menilai bahwa dalam kurun waktu satu tahun lebih, kebutuhan konsumen beralih dari yang tadinya ke kantor cabang, sekarang beralih ke digital.
“Dari tahun lalu, Bank Mandiri terus mengakselerasi perkembangan digital. Untuk tahun ini kami alokasikan dana untuk pengembangan IT (capex IT) sekitar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun, yang sebagian besar akan dialokasikan untuk pengembangan produk digital,” pungkasnya.
Selanjutnya: Pembiayaan mobil komersial terkerek proyek infrastruktur yang mulai berjalan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
