Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) atau BNC menargetkan pertumbuhan rasio dana murah di kisaran 30% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 2024 ini.
Dalam upaya mencapai target tersebut, BNC melakukan beberapa strategi mulai dari edukasi dan promosi terkait produk-produk unggulan, salah satunya produk tabungan Neo NOW kepada masyarakat.
Selain itu, BNC mengembangkan fitur-fitur pembayaran dan transaksi mulai dari QRIS, VA Payment, dan Payment Point Online Bank (PPOB), guna menarik minat masyarakat untuk melakukan transaksi secara rutin dan berkala melalui aplikasi neobank milik BNC.
Baca Juga: Saham Bank Digital Diproyeksi Belum Bakal Perkasa di 2024
"BNC berkeyakinan semakin lengkapnya layanan dan produk yang tersedia di aplikasi neobank akan memacu pertumbuhan dana murah, seiring meningkatnya transaksi masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhannya karena semua layanan dan produk sudah tersedia di aplikasi neobank," kata Aditya Windarwo, Pjs Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk kepada KONTAN, Rabu (3/1).
Sebagai informasi pada kuartal III 2023, DPK tumbuh sebesar 20,76% menjadi Rp 15,30 triliun, dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 12,67 triliun pada periode yang sama.
Kemudian porsi dana murah dari total DPK tumbuh 27,04% pada kuartal III 2023, meningkat dibanding tahun lalu yang sebesar 26,82% pada periode yang sama.
Baca Juga: Menilik Prospek Investasi Saham Bank Digital di Indonesia
Lebih lanjut, Aditya membeberkan bahwa BNC akan memperluas segmen dengan cara melayani nasabah korporasi untuk meningkatkan pertumbuhan dana di rekening giro serta menawarkan cash management dan payroll.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News