kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Subsidi KUR turun, bank antisipasi margin turun


Rabu, 04 Januari 2017 / 22:31 WIB


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Beberapa bankir mengatakan sudah mempunyai strategi untuk mengantisipasi turunnya margin akibat berkurangnya alokasi subsidi bunga KUR (kredit usaha rakyat) tahun ini.

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu menetapkan subsidi bunga KUR 2017 menjadi Rp 9,02 triliun. Subdisi bunga ini turun Rp 1,48 triliun dibandingkan 2016 lalu.

Sejumlah analis menyebut penurunan subsidi bunga ini akan menyebabkan turunnya margin bagi bank yang bergerak di sektor kredit mikro. Sebab dengan potensi suku bunga lebih rendah yang didapatkan bank, maka pendapatan bunga bersih akan berkurang dan ini menyebabkan rasio margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) akan berpotensi turun.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Hari Siaga mengakui dengan turunnya subsidi bunga KUR tahun ini akan menyebabkan turunnya margin perbankan. “Potensi penurunan margin pasti selalu ada,” ujarnya.

Untuk itu, kata Hari, BRI sudah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi penurunan margin. Pertama, dengan menggenjot penyaluran kredit UMKM komersial non KUR. Hal ini akan mengkompensasi penurunan margin dari kredit KUR tahun 2017.Untuk kredit UMKM komersial ini tidak hanya sebatas kredit mikro non UMKM, tapi juga kredit ritel dan kredit menengah.

Strategi yang lain, menurut Hari, dengan meningkatkan dana murah (CASA) dan meningkatkan pendapatan non bunga (fee based income). Apalagi menurut Hari, BRI sudah mempunyai satelit yang akan dioptimalkan untuk menggenjot transactional banking.

Hal senada diungkapkan Bank CIMB Niaga. “Potensi terhadap terjadinya penurunan margin mungkin terjadi sepanjang cost of fund sama,” ujar Sukarman Omar, Kepala Bisnis UMKM Bank CIMB Niaga Tbk, Rabu (4/1).

CIMB Niaga juga mempunyai strategi untuk mengelola turunnya margin ini. Yang utama dengan mengembangkan produk UMKM komersial non KUR.

Saat ini, menurut Sukarman, kredit UMKM merupakan salah satu produk unggulan dari CIMB Niaga Terkait dengan KUR. CIMB Niaga mengaku masih dalam proses pengembangan dan penyesuaian dengan produk UMKM komersial yang dimiliki bank.

Berdasarkan data kuartal III 2016, kredit UMKM di CIMB Niaga menyumbang sebesar 19% dari total kredit. Sedangkan di BRI, kredit UMKM menyumbang 73% dari total kredit. Suku bunga kredit mikro CIMB Niaga dan BRI berdasarkan SBDK Agustus 2016 adalah sebesar masing masing 18,75% dan 17,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×