Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menegaskan bahwa saat ini penyerapan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang ditempatkan pemerintah telah mencapai 42%.
Ini menjawab pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang mengungkapkan BTN baru menyerap 19% dari total dana SAL yang ditempatkan senilai Rp 25 triliun.
Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu bilang hingga September 2025, dari dana yang Rp 25 triliun yang ditaruh Kemenkeu di BTN, sudah disalurkan untuk kredit sebesar Rp 10,5 triliun atau sekitar 42%. Namun yang baru di reimburse hanya sebesar Rp 4,5 triliun.
“Sisanya akan kita tagihkan bulan Oktober ini,” katanya ketika ditemui, Senin (13/10).
Ia menjelaskan bahwa penyerapan dana pemerintah sebesar Rp 25 triliun oleh BTN masih dalam tahap awal seiring dengan proses penyaluran kredit yang berlangsung secara bertahap, sesuai dengan pipeline kredit yang telah dijadwalkan.
Baca Juga: Pasar Mobil Bekas Naik 5% di Kuartal III-2025, Berpotensi Melesat Jelang Akhir Tahun
Nixon bilang dengan dukungan likuiditas yang sangat kuat dan biaya dana yang terus menurun, BTN optimistis seluruh dana penempatan pemerintah sebesar Rp 25 triliun akan terserap 100% pada bulan November 2025.
“Dana tersebut akan disalurkan ke sektor-sektor produktif, seperti konstruksi, real estate, perdagangan, kesehatan, serta pembiayaan perumahan rakyat yang menjadi fokus utama BTN,” ujarnya.
Ia menuturkan, penyerapan yang masih relatif lambat pada tahap awal disebabkan mayoritas portofolio BTN yang bersifat khusus, yaitu pembiayaan ke sektor perumahan terutama KPR. Secara prinsip, kata Nixon, KPR memiliki proses yang lebih kompleks dibandingkan kredit pada umumnya, mulai dari tahap verifikasi hingga persetujuan kredit.
Dengan mayoritas portofolio kreditnya ditujukan untuk segmen ritel atau nasabah individual, maka otomatis plafonnya lebih kecil dibandingkan kredit korporasi untuk nasabah institusi yang umumnya plafonnya jauh lebih besar, yakni ratusan miliar hingga triliunan rupiah untuk per satu debitur.
Sebelumnya, Purbaya mengatakan, BTN tidak memiliki kemampuan untuk menyerap habis penempatan dana pemerintah sebesar Rp25 triliun. Hal itu berdasarkan data realisasi penyerapan yang dicatat oleh Kementerian Keuangan, yang menunjukkan bahwa hingga 30 September, BTN baru menyerap sekitar 19% dari total dana yang ditempatkan.
Baca Juga: Daftar Proyek Baru dan yang Dihapus dari Proyek Strategis Nasional Prabowo
Selanjutnya: Adakan Fashion Take Program, Blibli Tiket Action Olah Limbah Tekstil Jadi Rompi
Menarik Dibaca: Adakan Fashion Take Program, Blibli Tiket Action Olah Limbah Tekstil Jadi Rompi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News