kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,64   -7,73   -0.78%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sudah teken CMA, proses merger bank syariah BUMN ditargetkan rampung Februari 2021


Rabu, 14 Oktober 2020 / 04:15 WIB
Sudah teken CMA, proses merger bank syariah BUMN ditargetkan rampung Februari 2021


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah meneken conditional merger agreement (CMA) pada Senin (12/10) malam, proses penggabungan tiga bank syariah entitas anak bank pelat merah ditargetkan rampung pada Februari 2021. 

“Sekarang baru tandatangan CMA, dua minggu lagi kami sampaikan rancangan merger, kemudian masing-masing bank bakal RUPSLB, dan kami akan meminta izin  kepada OJK perbankan, dan OJK pasar modal, setelahnya baru pada Februari 2021 proses legal merger,” kata Ketua Tim Project Management Office Merger Hery Gunardi.

Sayangnya Hery yang juga merupakan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) enggan membeberkan lebih detil rencana penggabungan usaha tiga entitas bank syariah ini yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Mandiri Syariah, dan PT Bank BNI Syariah. 

Yang jelas Hery bilang bank hasil meger bisa jadi 10 besar bank syariah terbesar di dunia berdasarkan nilai valuasinya, sekaligus menjadi 10 besar bank dengan aset terbesar di tanah air.

Baca Juga: Bank syariah BUMN dimerger, BRI Syariah jadi entitas yang menerima penggabungan

“Pada 2025 bank hasil merger dengan asumsi konservatif bisa menyalurkan pembiayaan Rp 272 triliun, dana pihak ketiga (DPK) Rp 355 triliun dengan aset Rp 390 triliun,” sambung Hery.

Adapun jika merujuk laporan keuangan tiga bank tersebut sampai akhir semester I-2020, total gabungan asetnya telah mencapai Rp 214,74 triliun. Sampai akhir tahun, Hery manaksir aset tersebut bisa tumbuh hingga Rp 220 triliun-Rp 225 triliun. 

Selanjutnya: Perjanjian penggabungan bersyarat bank BUMN syariah sudah diteken, Senin (12/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×