CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.292   48,06   0,66%
  • KOMPAS100 1.122   5,11   0,46%
  • LQ45 886   -1,24   -0,14%
  • ISSI 222   1,91   0,87%
  • IDX30 456   -1,42   -0,31%
  • IDXHIDIV20 551   -2,97   -0,54%
  • IDX80 128   0,18   0,14%
  • IDXV30 138   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 153   -0,58   -0,38%

Sukses menjadi bankir di negeri orang


Senin, 17 Maret 2014 / 16:34 WIB
ILUSTRASI. Manfaat jahe merah untuk kesehatan.


Reporter: Pratama Guitarra, Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

Di kalangan bankir, sosok Batara Sianturi cukup disegani. Ia menjadi orang Indonesia pertama yang mendapat kepercayaan menjadi petinggi Citibank di negeri orang.  

Sejak Juni 2013 lalu, ia menjabat sebagai Managing Director Chief Executive Office (CEO) Citibank Filipina.  Selama 26 tahun berkarir di Citi Group,  pria kelahiran Jakarta 1960 ini sempat berlabuh di beberapa negara, antara lain Australia dan Hungaria. Hingga akhirnya mendarat di Filipina.  “Saya sebagai ekspatriat di sana,” kata Batara melalui surat elektronik kepada KONTAN.

Batara merintis karir sejak tahun 1988 di Citi Group New York sebagai karyawan magang. Kala itu, ia baru saja menyelesaikan program MBA Finance St John's University, New York.  

Ia memilih Citibank bukan tanpa alasan. Menurutnya, perusahaan ini banyak mencetak dan mengembangkan bankir profesional. Alasan ini tak salah lantaran bagi banyak bankir, Citibank ibarat sekolahan.  

Sebagai orang yang baru lulus kuliah, Batara merasa masih perlu banyak belajar di bidang keuangan. "Sejak awal saya sudah memiliki keinginan menjadi bankir," ujarnya.

Sebelum mengambil program finance di St John's University, Batara sebenarnya telah menyabet tiga gelar kesarjanaan. Namun, ketiga gelar itu semuanya di bidang ilmu pasti. Antara lain Bachelor of Science di bidang Teknik Kimia dan Polimer/makromolekul Science dari Case Western Reserve University serta gelar Master  Teknik Kimia dari Steven Institute of Technology.

Batara diakui sudah sangat getol belajar sejak masa remaja. Pilihan sekolahnya pun selalu tergolong sekolah yang terbaik. Selepas SMP dan SMA di Kanisius, Jakarta, Batara memilih bersekolah ke Amerika Serikat.

Ketika bekerja pun, dia memilih perusahaan yang dia anggap perusahaan terbaik. Baginya, Citibank merupakan perusahaan global yang memiliki reputasi baik. “Selama 26 tahun bekerja bersama Citigroup saya merasa mendapat lingkungan, kesempatan dan motivasi yang bagus sekali untuk karier saya," ujarnya.

Ia meneruskan,  Citigroup adalah perusahaan global yang terus menawarkan karier yang dinamis dan kesempatan berkembang secara profesional.
Pilihan ini tak salah, selama berkarir di Citibank, Batara memang banyak diberi kesempatan untuk  belajar sebagai bankir profesional. 

Selama  beberapa tahun merintis karir di Citi Group, New York, Batara  lalu di tempatkan di Citibank Indonesia. Di Indonesia, karier Barata terus melesat. Tahun 1992, ia meraih posisi strategis pertamanya sebagai Direktur Keuangan Citibank Indonesia.

Selanjutnya selama kurun waktu 1995-1996, ia sempat ditugaskan di Citibank Australia. Lewat program itu, Citibank Group ingin memberi kesempatan kepada pejabat Citibank Indonesia untuk memiliki pengalaman bekerja di luar negeri.

Batara pun terpilih untuk bertugas di Negeri Kanguru tersebut. Di Citibank Australia ia menjabat General Cross Border Mortgage. Dengan jabatan tersebut, ia fokus menangani kredit kepemilikan properti. Saat itu, banyak orang-orang Asia, khususnya Indonesia yang berminat memiliki properti di Australia.

Ia pun sering mondar-mandir ke Australia, Indonesia dan Hongkong guna mengikuti sejumlah pameran properti dan menggalakkan pembelian. Kendati singkat, karirnya di Citibank Australia   membuahkan hasil yang terbilang memuaskan. Ia dianggap sukses dengan mengantongi pertumbuhan portofolio di atas 20% pada tahun pertama.

Sekembali dari Australia, pada tahun 1996 ia menjabat Direktur Country Distribution & Sales Citibank Indonesia. Karirnya terus menanjak hingga menjabat Direktur Country Marketing Citibank Indonesia pada 2004.

Selama berkarir di Indonesia, Batara dikenal berhasil dan memiliki segudang prestasi. Di antaranya berhasil meningkatkan jaringan dan distribusi Citibank dari hanya 6 cabang menjadi 64 jaringan.

Di samping itu, bisnis Gold Wealth Management Citibank Indonesia pun meningkat hingga dua kali lipat. Kata Batara, semua itu diraihnya berkat kerja keras dan ketekunan. Dalam hal membangun Citibank, Batara memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi dalam pekerjaan. “Saya rasa 24 jam kerja pun tak cukup bagi saya,” seloroh Batara.

Karir di luar negeri

Dengan perjalanan kariernya yang cemerlang itu, pantaslah kantor pusat Citigroup mempercayainya untuk menempati posisi penting Citibank di negara lain. Dari Indonesia, ia terbang ke Hungaria.

Di negara ini, ia didaulat masuk dalam jajaran direksi Citibank Zrt, Hungaria pada Desember tahun 2005. Kala itu ia menjabat sebagai Manajer Country Business untuk bisnis konsumer Citibank.

Pada tahun 2007 ia diangkat menjadi CEO dan Citi Country Officer Citibank Hungaria yang menangani consumer banking dan corporate banking secara keseluruhan.

Selain bertanggung jawab atas Hungaria dan Serbia, Batara juga menangani negara-negara yang masuk dalam kawasan Eropa Timur dan Eropa Tengah, seperti Albania, Bosnia, Kroasia, Makedonia, Montenegro, Moldova, Slovenia, Belarus, Estonia, Lithuania dan Latvia.

Sekitar 2.000 karyawan Citibank di lebih dari 10 negara di kawasan Balkan dan Baltik menjadi tanggung jawabnya. Di bawah kendali Batara, pertumbuhan bisnis Citibank Hungaria mencapai dua digit. Di bawah kepemimpinannya pula, Citibank Hungaria juga menyabet beberapa penghargaan. Antara lain The Best Bank into Corporate Social Responsibility, Internet Banking dan lain-lain.

Selama hampir sembilan tahun membesarkan Citibank Hungaria, karir Batara kembali memasuki babak baru. Pada Juni 2013, ia ditunjuk sebagai CEO untuk Filipina dan Filipina/Guam Cluster Head. Ia menggantikan Sanjiv Vohra yang kembali ke India. Sanjiv Vohra telah memimpin Citi Filipina sejak November 2005.

Menurut Batara, proses untuk mencapai perjalanan karirnya selama ini berjalan dengan baik. Citigroup sebagai pemegang saham Citibank, baik di Hongaria maupun di Filipina, memutuskan siapa yang pantas menjadi anggota direksi.

Meski Citigroup sudah memutuskan, Batara juga harus memperoleh persetujuan dari departemen keuangan di masing-masing negara tempat dia akan berkarir  karena dirinya seorang ekspatriat. "Proses untuk mencapai semua itu berjalan dengan baik," katanya.

Kehadiran Batara kini sudah sudah diterima sepenuhnya oleh komunitas bisnis di Filipina. Buktinya, selain Pimpinan Citibank, dia juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Bisnis Filipina untuk Kemajuan Sosial.

Menurutnya, bekerja di luar negeri telah memperkaya pengalaman hidupnya. Ia bisa mengenal beragam budaya dan tradisi setempat. "Tapi satu sisi memiliki rasa kerinduan karena berada jauh dari rumah sendiri di Indonesia," ujar Batara.

Batara kini patut berbangga diri. Bukan saja kinerjanya yang cemerlang, ia juga selalu berhasil membangun tim bisnis yang handal di Citibank.
Batara sendiri mengaku bangga apabila melihat anak buahnya maju, apalagi bisa menggantikan posisinya.

Menurut Batara, sebagai pemimpin, salah satu tugas yang harus dijalankan dengan baik adalah membangun pemimpin baru. Ketika ditanya perihal siapa yang paling berperan dalam kariernya, ia menjawab: “Saya pikir kesuksesan seseorang tergantung dari dirinya dan timnya, serta dukungan keluarga dan orangtua," katanya.

Tak hanya itu, kata Batara, ada banyak senior di Citibank yang membimbing dia sampai sekarang. Namun, tanpa didukung kapasitas dan kemampuan pribadi, mustahil karirnya bisa melejit.

Bagi Batara, sebagai seorang pemimpin yang mengelola perusahaan, dibutuhkan banyak kerja keras dan semangat. "Tak perlu banyak bicara, langsung kepada eksekusinya saja, seperti kata pepatah, sikaplah yang menentukan jabatan anda," kata Barata.

Katanya, menjadi seorang bankir, hal pertama yang wajib diprioritaskan adalah masyarakat. Seorang pemimpin tidak bisa melakukan pekerjaan dengan sendiri jika tak ada karyawan, klien, pemegang saham, dan tentunya masyarakat. "Pada dasarnya kami bekerja dengan berbagai macam orang, dari semua lapisan dan tidak mungkin sendirian," terangnya.

Menurutnya, tidak ada pemimpin yang bisa berjalan sendiri. Batara sendiri menerapkan gaya kepemimpinan yang dinamis dan cepat dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan hal yang terbaik. "Tak perlu plin-plan jika mengambil keputusan," katanya.                          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×