Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang penurunan Fed Fund Rate (FFR) yang diikuti dengan penyesuaian BI Rate akan berdampak pada turunnya cost of fund bank sehingga dapat berdampak positif pada profitabilitas bank. Serta, lebih membuka ruang bagi bank untuk menurunkan suku bunga kredit dan mengakselerasi pertumbuhan kredit.
“Tentu saja pemotongan suku bunga tersebut akan diikuti oleh pemotongan suku bunga baik suku bunga Dana Pihak Ketiga maupun kredit pada gilirannya,” ujarnya kepada KONTAN (19/9).
Baca Juga: Mandiri Utama Finance (MUF) Sambut Positif Penurunan BI Rate
Ia juga berpendapat jika penurunan bunga DPK dan kredit terealisasi maka tentu akan berdampak positif kepada perekonomian Indonesia karena secara umum dapat mendorong kenaikan investasi, konsumsi, dan kredit perbankan.
Dian menjelaskan penurunan bunga pun akan meningkatkan keuntungan nasabah korporasi sementara bagi nasabah konsumen bakal mengurangi biaya cicilan kredit. Alhasil, ini juga secara tidak langsung meningkatkan daya serap kredit konsumen karena dengan cicilan yang relatif sama dapat memperoleh nilai kredit yang lebih besar.
“Sektor konsumsi yang antara lain meliputi sektor properti (KPR) dan otomotif diperkirakan mendapat dampak positif,” tambahnya.
Tak hanya itu, sektor tambang khususnya tambang emas diperkirakan juga memiliki efek domino dari penurunan bunga. Sebab, penurunan suku bunga identik dengan kenaikan uang beredar dan dalam kondisi uang beredar yang meningkat biasanya masyarakat cenderung meningkatkan pembelian safe haven aset.
“Emas merupakan aset safe haven yang utama,” tandasnya.
Baca Juga: Nasabah Valas Merapat, Intip Kurs Dollar-Rupiah di BCA pada Jumat (20/9)
Selanjutnya: Malaysia Bebaskan Pajak untuk Family Office di Forest City
Menarik Dibaca: Referensi Tanaman Kamar Mandi yang sedang Tren untuk Menambah Estetika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News