kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Suku bunga kredit BRI sudah dalam tren turun


Senin, 22 Juni 2020 / 21:46 WIB
Suku bunga kredit BRI sudah dalam tren turun
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BRI ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/06/2019.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank sudah melakukan penyesuaian suku bunga kredit sepanjang tahun ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) memangkas bunga acuannya. Tahun ini, BI sudah tiga kali menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dari 5% di awal tahun jadi 4,25%. Pertama diturunkan 25 basis poin (bps) pada Februari, menyusul 25 bps di Maret dan terakhir 25 bos lagi pada 18 Juni.

BRI misalnya mencatatkan tren penurunan bunga kredit. Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, hampir semua segmen kredit terlihat penurunan suku bunga, mulai dari segmen mikro sampai dengan korporasi.

Baca Juga: IHSG tertekan, dana kelolaan wealth management Commonwealth masih tumbuh 10%

Pada segmen mikro misalnya, khusus KUR sudah turun 100 bps dari jadi 6% sejalan dengan kebijakan pemerintah. Sementara untuk segmen UMK lainnya juga telah dilakukan penurunan suku bunga sebagai bagian dari skema restrukturisasi kredit yang diberikan perseroan.

Haru melihat, peluang untuk menurunkan suku bunga kredit ke depan masih terbuka karena tingkat efisiensi perbankan semakin meningkat dengan inisiatif digital yang terus dilakukan."Bahkan pada kondisi pandemic-19, bank telah menurunkan suku bunga kredit sebagai bagian dari skema restrukturisasi yang diberikan untuk mendukung usaha nasabah pada saat sulit," kata Haru pada Kontan.co.id, Senin (22/6).

Faktor selanjutnya yang membuka peluang penurunan bunga kredit menurut Haru adalah kebijakan supportive yang dilakukan BI dengan menurunkan BI7DRR. Dengan itu, biaya dana diharapkan jadi lebih terjaga. Tahun ini, BRI menargetkan NIM 5,5%.Untuk bisa mencapai itu, perseroan bisa melakukan strategi dari sisi pendapatan dan biaya.

Baca Juga: Wabah corona membuat aset perbankan tak merekah

Dari sisi pendapatan, Haru bilang, strategi yang dilakukan adalah dengan fokus pada penyaluran kredit UMKM terutama mikro dan menjaga kualitas kredit dengan secara aktif melakukan restrukturisasi bagi nasabah yang memerlukan.

Dari sisi biaya bunga, strateginya adalah dengan semakin meningkatkan komposisi dana murah melalui optimalisasi jaringan yang dimiliki BRI serta digital initiative untuk semakin efektif menangkap potensi dana ritel yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×