kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG tertekan, dana kelolaan wealth management Commonwealth masih tumbuh 10%


Senin, 22 Juni 2020 / 20:18 WIB
IHSG tertekan, dana kelolaan wealth management Commonwealth masih tumbuh 10%
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Commonwealth Bank di Jakarta, Jumat (6/3/2020).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Commonwealth masih tetap berhasil mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan bisnis wealth management meskipun pasar saham mengalami tekanan tahun ini. Penjualan produk berbasis saham memang tertekan tetapi produk obligasi masih mengalami pertumbuhan.

Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan, dana kelolaan bisnis Wealth Management Bank bank ini per akhir Mei mengalami pertumbuhan 10% dari akhir tahun 2019. "Produk yang tumbuh paling utama adalah obligasi berdenominasi rupiah yang tumbuh hampir 30%," katanya pada Kontan.co.id, Senin (22/6).

Baca Juga: Tertinggi 5,83%, lihat daftar bunga deposito bank di awal pekan ini

Hingga akhir Mei lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan 24,54% sejak awal tahun. Penurunan ini berdampak pada produk wealth management reksadana saham.

IHSG sudah kembali naik dari titik terendah 3,937 pada 24 Maret 2020 ke level 4,918 di 22 Juni. Sudah ada kenaikan 24,89% dalam waktu kurang dari 12 minggu. Oleh karena itu, kata Ivan, Commonwealth selalu aktif memberikan informasi mengenai kondisi market sebagai acuan bagi nasabah untuk berinvestasi sehingga tidak panik dan kembali ke tujuan investasi jangka panjang.

Namun, nasabah saat ini masih wait and see masuk kembali ke pasar saham. Commonwealth memperkirakan nasabah baru akan percaya diri masuk ke pasar saham pada kuartal III. "Salah satu faktornya adalah dari sisi valuasi saat ini di level 14x sehingga akan jadi saat yang tepat untuk investasi. Pasalnya, valuasi IHSG secara historikal di level 17-18x," jelasnya.

Commonwealth memperkirakan fluktuasi pasar saham masih akan berlanjut beberapa waktu ke depan. Oleh karena itu, bank ini menyarankan nasabah memperbesar porsi obligasi. Ivan bilang, pasar obligasi diuntungkan dengan kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral global dan BI sehingga membuat harga obligasi naik. 

Baca Juga: Bunga deposito tertinggi di bank kini cuma 5,83%, bunga BTN terbesar di semua tenor




TERBARU

[X]
×