kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.059   74,66   1,07%
  • KOMPAS100 1.056   15,52   1,49%
  • LQ45 830   12,90   1,58%
  • ISSI 213   1,03   0,49%
  • IDX30 423   7,36   1,77%
  • IDXHIDIV20 510   7,89   1,57%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,71   0,57%
  • IDXQ30 141   2,12   1,52%

Suku bunga turun, imbal hasil dana pensiun menyusut jadi 0,72% di Januari 2018


Selasa, 13 Maret 2018 / 18:05 WIB
Suku bunga turun, imbal hasil dana pensiun menyusut jadi 0,72% di Januari 2018
ILUSTRASI. Ilustrasi Opini - Dana Pensiun dan Generasi Milenial


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren imbal hasil industri dana pensiun (dapen) di awal tahun mengalami penurunan seiring melandainya suku bunga dalam negeri. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, return on investment (ROI) dapen berada di posisi 0,72% pada Januari 2018. Sementara imbal hasil dapen di Januari 2017 berada di level 0,83%.

Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi mengatakan, penurunan itu memang imbas dari suku bunga yang terus turun. Apalagi, sebagian alokasi investasi dominan pada instrumen fixed income alias obligasi.

Bambang mencontohkan, return special rate yang ditawarkan obligasi tahun lalu bisa berkisar hingga 8%. Sedangkan di awal tahun ini rata-rata return hanya mencapai 7%. "Sehingga kami lihat tahun ini lebih konservatif dibanding tahun lalu," kata Bambang kepada Kontan.co.id, Selasa (13/3).

Tahun ini, Bambang memproyeksikan imbal hasil yang ditorehkan industri dapen mencapai 7% sampai 9%. Pihaknya selaku asosiasi selalu menekankan kepada pelaku untuk mencari return dari hasil investasi yang wajar untuk keberlanjutan jangka ke depan bukan sebab dari fluktuatif.

"Dengan demikian tentu dibutuhkan alternatif investasi lainnya untuk mencapai return hasil usaha yang maksimal," tutur dia.

Saat ini, industri dapen banyak menyerap obligasi infrastruktur milik pemerintah yang diterbitkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Adapun instrumen investasi yang masih akan dominan dikoleksi pelaku yakni surat berharga negara (SBN), obligasi korporasi, saham maupun reksadana.

Statistik OJK menguraikan sampai Januari 2018, dari total investasi Rp 258,41 triliun, porsi deposito berjangka masih dominan sebesar 26,35%. Penempatan terbesar kedua berada di instrumen obligasi pemerintah dengan 22,37%. Sementara itu, penempatan di obligasi korporasi juga terbilang besar yakni mencapai 20,38%. Sementara penempatan di instrumen saham dan reksadana masing-masing sebesar 12,77% dan 6,34%.

"Dana kelolaan tahun ini juga masih kami proyeksikan konservatif dengan pertumbuhan 8%-9%," ujar dia. Sekedar tahu, dana kelolaan industri dapen di sepanjang tahun 2017 tercatat mencapai Rp 254,48 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×