Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tampaknya bakal berlanjut, setidaknya di tiga bulan pertama tahun 2024 ini. Perlambatan itu terjadi untuk semua instrumen, baik itu tabungan, giro maupun deposito.
Survei Perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mencatat perlambatan pertumbuhan tersebut terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pertumbuhan DPK sebesar 16,1%, lebih rendah dibandingkan 93,7% pada kuartal sebelumnya, sesuai pola historisnya.
Adapun, perlambatan pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada seluruh jenis kategori instrumen, yakni giro, tabungan, dan deposito dengan SBT masing-masing sebesar 16,4%; 58,4%; dan 6,3%.
Meski demikian, survei BI ini melihat perlambatan tersebut tak akan berlangsung lama di 2024 ini. Di mana, pertumbuhan DPK sampai dengan akhir tahun 2024 diperkirakan tinggi.
Hal tersebut tecermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK tahun 2024 yang tercatat positif sebesar 99,8%, lebih tinggi dibandingkan SBT 93,7% pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Laju Pertumbuhan DPK Perbankan Stagnan Lambat di Desember 2023
Sebagai informasi, BI mencatat DPK di 2023 tumbuh sekitar 3,8% secara tahunan (YoY) atau senilai Rp 8.234 triliun. Artinya, likuiditas perbankan masih menjadi tantangan di saat penyaluran kredit sudah tumbuh sekitar 10,3% di periode sama.
Secara rinci, simpanan dalam bentuk giro tercatat mengalami pertumbuhan paling cepat dibandingkan bulan sebelumnya. Di mana, giro mampu tumbuh 3,9% YoY setelah bulan sebelumnya hanya tumbuh 3,4% YoY.
Sementara itu, simpanan berjangka juga mengalami pertumbuhan yang sedikit lebih cepat dibandingkan bulan November yang hanya tumbuh 5,2%. Di Desember 2023, simpanan berjangka tercatat tumbuh 5,4% YoY dan berkontribusi paling besar dari total DPK yang senilai Rp 3.019 triliun.
Di sisi lain, simpanan dalam bentuk tabungan menjadi satu-satunya yang mengalami perlambatan di periode Desember 2023. Sebab, tabungan hanya mampu tumbuh 2% YoY di periode tersebut dari bulan sebelumnya yang bisa tumbuh 2,6% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News