kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Survei Sharing Vision: Gopay, OVO, Shopeepay paling banyak digunakan


Senin, 01 Februari 2021 / 16:49 WIB
Survei Sharing Vision: Gopay, OVO, Shopeepay paling banyak digunakan
ILUSTRASI. Dompet digital


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat transaksi digital kian membesar. Sejumlah perusahaan yang bergerak di jasa keuangan digital juga tumbuh positif selama tahun 2020 lalu.

Dalam survei yang dirilis Sharing Vision pada Desember 2020, GoPay dinyatakan sebagai layanan uang digital yang paling banyak digunakan di Indonesia. Berdasarkan hasil survei bertemakan eChannel Fintech eCommerce & eLifestyle, GoPay menempati peringkat pertama sebagai uang digital yang paling banyak digunakan, dipilih 81% responden.

Posisi kedua ditempati OVO dipilih 71% responden. Selanjutnya, Shopeepay menempati posisi ketiga dengan 44%, lalu Dana di posisi keempat dengan 41%, selanjutnya e-money Mandiri 21%, Flazz 18%, Link Aja 16%, dan Brizzi 5%. Sementara itu, i.saku 2%, Jakcard 1%, Paytren 1%, dan lainnya 2%.

Baca Juga: Bakal segera berlaku, begini cara melakukan transaksi tol nirsentuh berbasis MLFF

Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Dimitri Mahayana mengatakan, alasan menggunakan e-money bervariasi, mulai dari simpel, efisien secara waktu, banyaknya promo yang ditawarkan, tidak perlu datang ke bank, dan aman.

"Sebagian besar uang elektronik dipakai untuk pembayaran delivery makanan, yang dipilih sebanyak 86% responden. Pembayaran transportasi online menjadi kedua terbanyak dipilih responden, sebanyak 77%," ujar Dimitri dalam keterangan resmi yang diterima kontan.co.id, Senin (1/2).

Ekonom digital dari Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, keunggulan GoPay tidak terlepas dari kepeloporannya di industri pembayaran digital. Sehingga lebih mengerti dan lebih dulu menyesuaikan kebutuhan konsumen.

”GoPay secara kehadiran kan memang lebih dulu dan memiliki basis pengguna Gojek yang juga hadir lebih dulu. Sehingga, kalau masih lebih unggul wajar,” katanya.

Terlebih ekosistem Gojek yang semakin matang saat ini membuat GoPay bukan sekadar digunakan untuk pembayaran transportasi online tetapi jauh meluas karena bisa digunakan untuk beragam layanan.

Menurutnya, tren ke depan akan tetap bersaing ketat. "Kuncinya adalah penggunaan pembayaran elekronik di luar bisnis transportasi online dan turunannya. Yang bisa melakukan diversifikasi layanan secara cepat dan masih digunakan akan memimpin,” ujarnya.

Dengan jaringan yang terus meluas dan teknologi yang kian berkembang, Go-Pay juga meraih peringkat pertama layanan yang digunakan dalam pembayaran melalui QR-Code. Disusul Ovo, Linkaja, Dana, ShopeePay dan layanan lainnya.

Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, transaksi secara fisik dibatasi sehingga keberadaan QRIS diyakini akan semakin membantu pelaku usaha.

GoPay sendiri melakukan upaya berupa kemudahan adopsi QRIS bagi para mitra merchant, dengan menyediakan layanan yang bisa diakses secara daring atau online. Sehingga para mitra bisa mengunduh gambar kode QRIS dan mencetaknya sendiri.

Selanjutnya: OVO bersiap aplikasikan pembayaran jalan tol berbasis MLFF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×