kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.478.000   -4.000   -0,27%
  • USD/IDR 15.685   -195,00   -1,26%
  • IDX 7.504   8,04   0,11%
  • KOMPAS100 1.166   4,61   0,40%
  • LQ45 927   -2,36   -0,25%
  • ISSI 227   1,87   0,83%
  • IDX30 478   -1,88   -0,39%
  • IDXHIDIV20 574   -2,08   -0,36%
  • IDX80 133   0,26   0,20%
  • IDXV30 142   0,64   0,46%
  • IDXQ30 160   -0,33   -0,20%

Survei Sun Life Indonesia, Inflasi Jadi Tantangan untuk Masa Pensiun


Senin, 07 Oktober 2024 / 16:58 WIB
Survei Sun Life Indonesia, Inflasi Jadi Tantangan untuk Masa Pensiun
ILUSTRASI. Ilustrasi untuk Dana pensiun di Hari Tua. KONTAN/Muradi/2015/1006


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

Survei mengungkapkan perbedaan mencolok antara dua kelompok: mereka yang merencanakan masa pensiun dengan matang sedini mungkin yang disebut Gold Star Planners, dan mereka yang tidak memiliki rencana pensiun sama sekali yang disebut Retirement Rebels. Kelompok pertama merencanakan pensiun mereka lebih dari lima tahun sebelum pensiun tiba, menabung lebih dari 10% dari pendapatan mereka untuk pensiun, dan melengkapi perlindungan dengan produk asuransi hari tua.

Jika dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki perencanaan pensiun sama sekali, perbedaan yang signifikan terlihat. Di Asia, mereka yang merencanakan pensiun dengan matang cenderung tetap berada dalam batas pengeluaran yang diharapkan (73% vs. 31%) dan lebih jarang menyesali keputusan keuangan setelah pensiun (14% vs. 40%).

Kelompok yang mempersiapkan masa pensiun dengan matang juga lebih sering berkonsultasi dengan konsultan perencanaan pensiun, termasuk lembaga keuangan dan perencana keuangan independen, serta lebih percaya diri mengenai kesehatan dan kesejahteraan finansial mereka di masa tua.

Bagi seluruh responden, aspirasi utama pensiun adalah menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman (49%), diikuti oleh keinginan untuk lepas dari rutinitas pekerjaan dan bersantai (16%), serta memberikan kembali kepada masyarakat (15%). Kekhawatiran terbesar terkait masa tua adalah masalah kesehatan dan penurunan fisik (60%), faktor-faktor yang dapat membahayakan pencapaian impian tersebut.

“Menjamin kesejahteraan populasi lanjut usia yang terus bertambah menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Meskipun kesehatan adalah pilar terpenting, hal ini juga erat kaitannya dengan kemapanan finansial, pekerjaan yang produktif, serta hubungan keluarga dan sosial yang harmonis. Saat ini, kami masih memiliki kesempatan untuk mendefinisikan kembali bagaimana masa pensiun yang tenang dan sejahtera. Dengan kata lain, perlu dilakukan edukasi proaktif agar generasi muda saat ini siap menghadapi masa pensiun dengan percaya diri melalui perencanaan keuangan yang matang,” tutup Kah Jing.

Selanjutnya: Samsung Electronisc Tidak Tertarik Memisahkan Bisnis Manufaktur Chip

Menarik Dibaca: Cara Minum Cuka Apel untuk Diet, Benarkah Efektif Turunkan BB?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×