kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.478.000   -4.000   -0,27%
  • USD/IDR 15.685   -195,00   -1,26%
  • IDX 7.504   8,04   0,11%
  • KOMPAS100 1.166   4,61   0,40%
  • LQ45 927   -2,36   -0,25%
  • ISSI 227   1,87   0,83%
  • IDX30 478   -1,88   -0,39%
  • IDXHIDIV20 574   -2,08   -0,36%
  • IDX80 133   0,26   0,20%
  • IDXV30 142   0,64   0,46%
  • IDXQ30 160   -0,33   -0,20%

Survei Sun Life Indonesia, Inflasi Jadi Tantangan untuk Masa Pensiun


Senin, 07 Oktober 2024 / 16:58 WIB
Survei Sun Life Indonesia, Inflasi Jadi Tantangan untuk Masa Pensiun
ILUSTRASI. Ilustrasi untuk Dana pensiun di Hari Tua. KONTAN/Muradi/2015/1006


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Studi terbaru Sun Life Asia yang berjudul Pensiun dalam Perspektif Masa Kini: Mempersiapkan Diri untuk Mewujudkan Hari Tua yang Tenang dan Sejahtera mengungkap tantangan dan peluang dalam perencanaan pensiun di Asia. Studi ini dilakukan di tengah perubahan demografi signifikan di Asia Pasifik, di mana diperkirakan satu dari empat penduduk akan berusia di atas 60 tahun pada tahun 2050 .

Survei ini melibatkan 509 responden di Indonesia dan lebih dari 3.500 responden di berbagai negara Asia, termasuk Tiongkok, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam. Tujuan survei ini adalah untuk memahami aspirasi dan praktik perencanaan pensiun di kalangan masyarakat Asia.

Studi ini mengungkapkan bahwa mayoritas responden belum siap secara finansial untuk menghadapi masa pensiun. Meskipun terdapat peningkatan keinginan untuk mencapai kemapanan finansial di usia senja, banyak individu menunda perencanaan pensiun hingga mendekati masa pensiun itu sendiri. Data survei menunjukkan bahwa 67% responden baru akan mulai merencanakan dana pensiun dalam jangka waktu lima tahun atau kurang sebelum pensiun, sementara 19% lainnya sama sekali tidak memiliki rencana pensiun.

Kah Jing Lee, Chief Client Officer Sun Life Indonesia menyatakan pPerubahan sosial dan peningkatan usia harapan hidup telah memengaruhi proses perencanaan masa pensiun di Asia. "Survei kami menunjukkan bahwa meskipun kesadaran akan pentingnya kemapanan finansial di masa pensiun semakin meningkat, masih terdapat kesenjangan antara kesadaran dan aksi nyata masyarakat. Padahal, perencanaan pensiun yang dipersiapkan sedini mungkin adalah kunci untuk meraih hari tua yang sejahtera," kata dia dalam keterangannya, Senin (7/10).

Baca Juga: Mulai Bulan Ini Dana Pensiun Tidak Bisa Dicairkan Sebelum 10 Tahun

Meski mayoritas responden mengalokasikan setidaknya 10% dari pendapatan mereka untuk pensiun, sayangnya 27% responden tidak mengalokasikan dana khusus untuk pensiun, dan rata-rata responden hanya mengandalkan tabungan konvensional sebesar 23% untuk memenuhi kebutuhan finansial di hari tua. Hal ini mengindikasikan perlunya peningkatan literasi keuangan masyarakat terkait pentingnya perencanaan pensiun yang komprehensif, termasuk diversifikasi aset ke dalam instrumen investasi yang lebih produktif.

Banyak Pensiunan Tidak Menduga Biaya Hidup Pasca Pensiun Akan Lebih Tinggi dan Menyesal Tidak Mempersiapkannya Sedini Mungkin

Hal ini menjadi catatan penting bagi generasi mendatang, di mana 25% pensiunan mengaku tidak mempersiapkan anggaran pengeluaran untuk masa pensiun mereka, dan 11% tidak menduga bahwa biaya hidup akan jauh lebih tinggi dari perkiraan. Angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan inflasi yang semakin menekan.

Bagi mereka yang tidak menduga dan belum mempersiapkan diri, faktor utamanya adalah biaya hidup sehari-hari (80%) dan biaya kesehatan (53%). Akibatnya, banyak dari mereka harus mengurangi pengeluaran (67%) dan mengurangi aset yang disiapkan untuk warisan (47%).

Sekitar 13% pensiunan menyatakan penyesalan atas keputusan keuangan yang mereka buat di masa muda, dengan alasan utama tidak berinvestasi dengan bijak (72%), diikuti oleh kurangnya tabungan (39%) dan tidak berkonsultasi dengan perencana keuangan (39%).

Menariknya, generasi muda semakin sadar akan tantangan finansial di masa mendatang dan mulai menyesuaikan ekspektasi mereka. Pekerja saat ini memperkirakan akan pensiun pada usia rata-rata 65 tahun, lima tahun lebih lambat dibandingkan dengan usia rata-rata pensiunan saat ini, yang berhenti bekerja pada usia 60 tahun.

Baca Juga: Biaya Kesehatan Meningkat, Pengelolaan Risiko Jadi Tantangan Industri Asuransi

Selain itu, 21% dari mereka yang belum pensiun secara aktif menunda rencana pensiun, sedangkan, saat ini hanya 13% pensiunan yang melakukan hal serupa. Kondisi ini menunjukkan adanya perubahan kondisi ekonomi pada masyarakat Asia.

Alasan utama penundaan pensiun juga beragam, di antaranya adalah masih menikmati pekerjaan (64%), keinginan untuk tetap aktif secara fisik dan mental di usia tua (63%), serta kebutuhan untuk menabung lebih banyak untuk pensiun (63%). 37% penduduk yang berencana pensiun di usia lebih tua juga menyebutkan kenaikan biaya hidup adalah alasan utama mereka, dibandingkan dengan 28% pensiunan saat ini yang menunda pensiun karena alasan yang sama.


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×