kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   -901,40   -100.00%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surya Fajar Sekuritas Prediksi Laba Bank Amar Mencapai Rp 150 Miliar pada 2023


Rabu, 12 Oktober 2022 / 16:52 WIB
Surya Fajar Sekuritas Prediksi Laba Bank Amar Mencapai Rp 150 Miliar pada 2023
ILUSTRASI. Dimiliki Investree, Surya Fajar Sekuritas Prediksi Laba Bank Amar Rp 150 Miliar di 2023


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surya Fajar Sekuritas (SFS) menerbitkan laporan riset ekuitas yang merekomendasikan investor ritel untuk membeli saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR). SFS memasang target harga saham AMAR Rp460.

Ini tak terlepas dari harapan pertumbuhan nilai yang tercipta atas sinergi antara Amar Bank dan Investree, yang saat ini memiliki 18,4% saham AMAR. Lantaran kedua jasa keuangan ini bisa bersinergi dalam segmen pelanggan yang lebih besar dan saling melengkapi.

Secara khusus, Investree menargetkan segmen kredit usaha kecil dan menengah (UKM) yang belum terlayani, yang kini dapat dilayani melalui AMAR, sementara AMAR terus bertumbuh pesat di segmen kredit konsumer dan bisnis mikro melalui platform pinjaman digitalnya, Tunaiku.

Baca Juga: Investree Tambah Kepemilikan Saham di Bank Amar Menjadi 18,4%

Pada tahun 2016-2021 AMAR merealisasikan CAGR 96% dalam penyaluran pinjaman melalui Tunaiku, dari hanya Rp 73 miliar pada 2016 menjadi Rp 2,1 triliun pada 2021. Analis SF Sekuritas kini memperkirakan pendapatan bunga bersih dan laba bersih AMAR tumbuh sebesar 32,2% dan 17,4% CAGR masing-masing pada tahun 2023-2027, berdasarkan CAGR 27,7% dalam penyaluran pinjaman.

Laporan tersebut menyatakan bahwa pada tahun 2023, AMAR diperkirakan akan mencatat laba bersih sebesar Rp 150,9 miliar, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 49% yoy.

Laporan tersebut lebih lanjut menyoroti bahwa saat ini segmen konsumer dan bisnis mikro berkontribusi sekitar 87% dari total pinjaman AMAR, sedangkan segmen korporasi besar berkontribusi 13%.

Kolaborasi dengan Investree akan memungkinkan AMAR untuk mengakses segmen UKM dan memungkinkan bank untuk mempertahankan pertumbuhan dan diversifikasi kredit yang kuat ke depan.

Masuknya AMAR ke segmen UKM diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang signifikan, mengingat segmen tersebut di Indonesia sangat besar namun masih belum terlayani.

Berdasarkan data Asian Development Bank, segmen UKM menyumbang 61% dari PDB Indonesia dan juga menyumbang lebih dari 96% dari total perusahaan dan karyawan di negara ini. Oleh karena itu, UKM memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia.

Namun, pinjaman yang diberikan kepada segmen UKM masih kurang dari 20% berdasarkan total pinjaman yang disalurkan di Indonesia. Sebagai penggerak pertama dalam perbankan digital di Indonesia dan dengan kecanggihan teknologi yang dipadukan dengan kemampuan Investree, AMAR diharapkan dapat melayani dan meningkatkan akses keuangan bagi UKM Indonesia.

Baca Juga: Bank Amar Gandeng MongoDB Perkuat Kemampuan Salurkan Kredit Kecil Secara Digital

Dalam hal penilaian, laporan tersebut mengeluarkan rekomendasi beli untuk AMAR dengan target harga Rp 460, menggunakan Model Pertumbuhan Gordon, dengan asumsi biaya ekuitas 10,2%, dan tingkat pertumbuhan normal 9,7%. Target harga analis SFS sebesar Rp 460 menyiratkan 2023F 2,6x P/B. Saat ini AMAR diperdagangkan pada 2023F 1,5x P/B. Pada tahun 2021, AMAR diperdagangkan pada kisaran penilaian 2,0x P/B. Secara rata-rata, valuasi bank digital pada 2021 mencapai 21,3x.

David Wirawan, Executive Vice President Finance Amar Bank, mengatakan, telah menerima banyak ulasan dan komentar positif dari analis ekuitas. Ia percaya bahwa laporan penilaian penting untuk membangun awareness dan kepercayaan dari investor publik. 

"Bank Amar  bermaksud untuk membangun hubungan dan mengomunikasikan rencana pertumbuhan ambisius kami dengan lebih banyak analis di masa mendatang. Seperti yang disoroti dalam laporan tersebut, Amar Bank tetap benar-benar fokus untuk mengembangkan platform pinjaman digitalnya, Tunaiku, yang dilengkapi dengan aplikasi bank cerdas khusus seluler berbasis cloud, Senyumku," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (12/10).

Ia menyatakan sebagai pelopor perbankan digital Indonesia, Amar Bank telah membuktikan kemampuan teknologi untuk melayani konsumen dan usaha mikro yang kurang terlayani. Juga kerjasama dengan Investree akan memperluas target pasar bank untuk mencakup segmen UKM, yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas di tahun-tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×