CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.722   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.369   -50,68   -0,60%
  • KOMPAS100 1.154   -10,30   -0,88%
  • LQ45 839   -9,10   -1,07%
  • ISSI 292   -2,33   -0,79%
  • IDX30 437   -4,92   -1,11%
  • IDXHIDIV20 508   -6,52   -1,27%
  • IDX80 130   -1,30   -0,99%
  • IDXV30 135   -0,52   -0,38%
  • IDXQ30 140   -2,15   -1,51%

Tabungan Nasabah Korporasi dan Perorangan Melesat Saat DPK Bank Melambat


Jumat, 21 November 2025 / 15:07 WIB
Diperbarui Jumat, 21 November 2025 / 15:08 WIB
Tabungan Nasabah Korporasi dan Perorangan Melesat Saat DPK Bank Melambat
ILUSTRASI. DPK tabungan tumbuh 7,2% secara tahunan jadi Rp 2.996,6 triliun di Oktober 2025. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Adrianus Octaviano, Harris Hadinata | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) melambat pada Oktober 2025. Ini terungkap dalam Laporan Analisis Uang Beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia (BI), Jumat (21/11/2025).

BI mencatat, di Oktober 2025, DPK cuma tumbuh 8,1% secara tahunan menjadi Rp 9.153,6 triliun. Sementara di bulan sebelumnya, pertumbuhan DPK mencapai 8,4%. Di September, total DPK mencapai Rp 9.144,5 triliun.

Yang menarik, bila dirinci dari golongan nasabah, tampak ada kenaikan dalam penghimpunan DPK tabungan, baik dari segmen nasabah korporasi maupun perorangan. Dus, DPK tabungan tumbuh 7,2% secara tahunan jadi Rp 2.996,6 triliun di Oktober 2025, lebih dari pertumbuhan 6,4% di September 2025.

Baca Juga: Bank Pelat Merah Berlomba-lomba Bidik Nasabah Korporasi Lewat Aplikasi Digital

BI mencatat, DPK tabungan nasabah korporasi tumbuh 24,8% di Oktober 2025 mencapai Rp 329,9 triliun. Di September 2025, pertumbuhannya baru sebesar 22,9%.

Sementara pertumbuhan DPK tabungan di segmen nasabah perorangan mencapai 5,2% di Oktober 2025, lebih baik dibanding pertumbuhan di September 2025 yang mencapai 4,5%. Nilai DPK perorangan di September 2025 mencapai Rp 2.602,9 triliun.

Berdasarkan golongan nasabah, pertumbuhan DPK terutama didorong oleh pertumbuhan DPK korporasi. Total DPK korporasi tumbuh 15,9% menjadi Rp 4.519,2 triliun di Oktober 2025.

Baca Juga: Ungguli Industri, Pertumbuhan DPK Bank Syariah Melesat di Semester I 2025

Laju pertumbuhan DPK korporasi juga lebih baik dari September 2025, yang cuma tumbuh 15,5%. Total DPK korporasi di periode tersebut mencapai Rp 4.492,3 triliun.

Sementara total DPK di segmen perorangan cuma tumbuh 0,7% di Oktober 2025, turun dari 1,0% di September 2025. Total DPK perorangan di Oktober 2025 mencapai Rp 4.115,2 triliun.

Lalu total DPK segmen lainnya tercatat tumbuh 7,9% secara tahunan mencapai Rp 519,3 triliun, di Oktober 2025. Di September 2025, pertumbuhannya mencapai 13,5%.

Baca Juga: Total DPK Bank Mega Syariah Tumbuh 18% pada Juni 2025, Ini Faktor Pendorongnya

Sekadar informasi, segmen lainnya tersebut mencakup pemerintah daerah, koperasi, yayasan, dan swasta lainnya.

Untuk DPK giro, segmen korporasi mencatatkan pertumbuhan 17,1% secara tahunan di Oktober 2025. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan di September yang sebesar 16,5% secara tahunan.

Total nilai DPK giro di segmen korporasi mencapai Rp 2.435,6 triliun di Oktober 2025. Ini kemungkinan karena korporasi menyiapkan dana untuk ekspansi ketika ekonomi mulai pulih.

Baca Juga: DPK Amar Bank Tumbuh 99,24% pada Semester I 2025

Sementara DPK giro di segmen perorangan terus turun. Bila di September 2025 DPK giro segmen perorangan turun 26,9% secara tahunan, di Oktober 2025 penurunannya mencapai 34,8% secara tahunan menjadi RP 112,8 triliun.

Kendati begitu, bank masih menghadapi problem mengumpulkan dana murah lewat DPK. Kontribusi deposito dengan special rate terus mengalami peningkatan terhadap total DPK.

BI menjelaskan, kontribusi deposito special rate per Agustus 2025 mencapai 25% dari total DPK. Alih-alih menurun, kontribusi tersebut terus naik hingga per Oktober 2025 mencapai 27%.

Baca Juga: Kredit Nasabah Korporasi Bank Danamon Tumbuh 13% pada Juni 2025

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, adanya special rate ini pada akhirnya membuat bunga deposito susah turun. Ketika BI rate sudah turun 125 bps di tahun ini, suku bunga deposito 1 bulan hanya turun sebesar 56 bps dari 4,81% pada awal 2025 menjadi 4,25% pada Oktober 2025.

Perry pun menyebutkan pemilik-pemilik dana besar tersebut berasal dari beberapa pihak. Ia merinci deposan besar itu adalah kementerian/lembaga, industri keuangan non bank, perusahaan pelat merah, hingga perusahaan swasta.

Ia mengklaim imbauan yang diberikan KSSK juga sudah mulai menunjukkan hasil yang diinginkan dengan adanya penurunan. Namun, ia mengakui masih ada ruang untuk mengurangi kontribusi deposito dengan special rate. “Ini sudah terjadi tapi memang belum penuh dan masih bisa diturunkan kembali,” jelas Perry, Kamis (20/11).

Selanjutnya: 10 Ide Kartu Ucapan Hari Guru Nasional 2025 dengan Prompt Gemini AI

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat 21-27 November 2025, Beli 1 Gratis 1 Detergen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×