Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dato Sri Tahir menyuntik modal PT Bank Mayapada Tbk sebesar Rp 3 triliun pada Juni 2023. Penambahan modal tersebut dilakukan lewat mekanisme private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu.
Tahir merupakan pemegang saham pengendali Bank Mayapada melalui PT Mayapada Karunia. Per Mei 2023, Mayapada Karunia memiliki 29,89% saham bank berkode saham MAYA itu.
Pemegang saham MAYA lainnya adalah Galasco Investment Limited dengan kepemilikan 12,67%, JPMCB Na Re-Cathay Life Insurance Co Ltd 19,38%, Liang Xina Limited 12,39%, Unitity Rise Limited 7,31%, dan sisanya digenggam investor publik.
Injeksi modal itu telah diinformasikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui PMHMETD atau private placement," kata Rudy Mulyono, Direktur Bank Mayapada kepada Kontan, Jumat (30/6).
Rudy bilang, penambahan modal ditujukan untuk mendorong pertumbuhan bisnis Bank Mayapada. Tahun ini, Bank Mayapada membidik kredit tumbuh 7,42% dan menjaga kualitas aset tetap baik. Untuk ekspansi ini, Bank Mayapada akan fokus mengkombinasikan segmen korporasi, usaha kecil dan menengah (UKM) dan kredit konsumer.
Tahir sebelumnya mengungkapkan bahwa suntikan modal yang dilakukannya merupakan komitmen kuat untuk membesarkan bank Mayapada. ”Saya punya komitmen kuat membesarkan Bank Mayapada, maka saya akan terus menyetor modal sesuai dengan kebutuhan bank yang terus berkembang,” ujarnya.
Bank Mayapada memang masih menghadapi tantangan dari sisi rasio kecukupan modal. Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan ada di level 12,61% pada Maret 2023, lebih rendah dari CAR industri yang berada di level 24,63%. Dengan suntikan modal yang baru dilakukan tersebut maka CAR bank disebut bakal naik ke atas 15%.
Per Maret 2023, total aset Bank Mayapada mencapai Rp 142,34 triliun, naik 16,8% secara tahunan. Kredit bank ini mencapai Rp 97,53 triliun, melesat 50,7% dari Rp 64,68 triliun pada maret 2022. Sedangkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 122 triliun, naik 19,7% secara tahunan.
Rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) bank secara gross ada di level 2,83% pada Maret 2023, turun dari 4,12% pada periode yang sama tahun lalu.
Tahun ini, perseroan menargetkan laba bersih Rp 236 miliar dan tiga bulan pertama sudah diraih Rp 35,51 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News