Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) mengincar pendapatan premi sebesar Rp 2,6 triliun di tahun kambing kayu ini. Itu berarti, pertumbuhan sekitar 15% ketimbang pencapaian tahun sebelumnya, yakni Rp 2,28 triliun.
Indra Baruna, Direktur Utama Adira Insurance, mengatakan, pertumbuhan premi tahun ini akan ditopang oleh lini usaha asuransi nonotomotif. Seperti, asuransi kesehatan dan asuransi mikro. Asuransi kesehatan sendiri ditargetkan meraup premi hingga Rp 500 miliar.
Di sepanjang tahun lalu, pendapatan premi asuransi kesehatan perseroan tembus Rp 333 miliar. Angka ini bukan bilangan kecil, mengingat lini usaha asuransi kesehatan anak usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk tersebut baru dimulai tahun 2013.
Tak ubahnya asuransi kesehatan, lini usaha asuransi mikro lainnya, yakni asuransi perjalanan dan demam berdarah, juga berpotensi tumbuh tahun ini. Asuransi demam berdarah, berhasil menerbitkan 100.000 polis tahun lalu.
"Kami melihat, tahun ini industri otomotif, penjualan maupun pembiayaan masih belum banyak bergerak. Sehingga, kami membidik kontribusi pertumbuhan akan berasal dari asuransi non-otomotif. Peluang kami disini masih sangat besar," ujarnya, Rabu (18/2).
Meski demikian, sambung Indra, pihaknya juga akan mempertahankan kontribusi asuransi otomotif. Maklum, lini usaha ini sempat menjadi primadona di tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, tahun lalu, kontribusi asuransi otomotif masih mencapai 56% terhadap total premi.
Adapun, strategi yang disiapkan Adira Insurance untuk menggenjot premi asuransi non-otomotif, salah satunya dengan menyasar nasabah ritel. Mulai tahun ini, saudara PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) ini mulai merilis produk asuransi kesehatan ritel.
"Kami sudah menyiapkan produk asuransi kesehatan untuk individual. Seperti, hospital cash plan. Kami akan mulai tahun ini juga, sehingga tahun ini kontribusi asuransi kesehatan, selain berasal dari nasabah korporat, juga akan berasal dari nasabah ritel," terang Indra.
Asal tahu saja, di sepanjang tahun lalu, Adira Insurance berhasil menghimpun premi sebesar Rp 2,28 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebanyak 19% jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News