kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Tahun depan, AASI sertifikasi agen asuransi syariah


Selasa, 06 Desember 2011 / 08:25 WIB
Tahun depan, AASI sertifikasi agen asuransi syariah
ILUSTRASI. Termurah Rp 90 jutaan, harga mobil bekas Wuling Confero kian bersahabat. (FOTO) dealer Wuling Motors Sidoarjo


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Edy Can

JAKARTA. Industri asuransi syariah sepertinya enggan berlama-lama menunggu regulator menerbitkan ketentuan yang mewajibkan sertifikasi agen asuransi syariah.

Berbekal dukungan infrastruktur Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), tahun depan para pelaku industri asuransi syariah bersiap menggelar ujian sertifikasi agen asuransi syariah.

Srikandi Utami, Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mengaku, pihaknya telah bekerjasama dengan AAJI, mempersiapkan agen asuransi syariah berlisensi. “AASI akan menggunakan sistem yang dipakai AAJI,” kata Srikandi, yang juga menjabat Kepala Unit Usaha Syariah PT Sun Life Financial Indonesia, Senin (5/12).

AASI mengaku sudah menyiapkan seluruh keperluan sertifikasi, termasuk anggaran untuk membiayai pelaksanaan ujian. Saat ini, AASI tinggal menunggu penyelesaian rancangan paket-paket ujian yang tengah disusun AAJI. Jika tidak ada aral melintang, pelaksanaan ujian sertifikasi agen asuransi syariah sudah bisa terlaksana tahun depan.

Sekadar informasi, sertifikasi agen asuransi syariah ini merupakan tahap lanjutan sertifikasi dasar agen asuransi jiwa dan umum yang akan memasarkan produk-produk asuransi syariah.

Itu berarti, peserta ujian sertifikasi nanti, bakal diisi juga oleh agen-agen asuransi jiwa dan umum yang sudah mengantongi lisensi resmi dari asosiasi terkait. “Upaya ini untuk memastikan, agen syariah mengenal karakter produk, akad dan lainnya, yang berbeda dengan asuransi konvensional,” kata Srikandi.

Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Isa Rachmatarwata sebelumnya mengatakan, perkembangan industri asuransi syariah harus diikuti pertumbuhan kualitas sumber daya manusia. "Salah satunya dengan mendorong sertifikasi agen," ujarnya.

Ketua AASI, Shaifie Zein mengaku, belum bisa memastikan jumlah agen yang memasarkan produk syariah. Hal ini lantaran, banyak perusahaan menjadikan asuransi syariah sebagai unit usaha. “Sehingga, data agen masih dicampur dengan konvensional,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×