Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Tahun kuda sepertinya memang tahunnya untuk bekerja keras. Tak terkecuali bagi Jasindo (Persero). Perusahaan asuransi kerugian pelat merah ini akan lebih giat memupuk premi dari segmen ritel ketimbang segmen korporasi. Saat ini, segmen korporasi mendominasi total pendapatan premi perseroan sebanyak 80%.
Menurut Sahata L Tobing, Direktur Operasi Ritel Jasindo, ada banyak alasan yang melatarbelakangi banting setir segmen bisnis perseroan. Pertama, hasil underwriting dari pengelolaan risiko pasar ritel lebih sehat. “Sehingga, meski kontribusi pendapatan preminya hanya seperlima dari total pendapatan premi perseroan, tetapi sumbangannya terhadap total laba mencapai 40% sampai separuhnya,” terang dia, Senin (10/2).
Maklumlah, kapasitas perseroan menahan risiko dari segmen ritel cukup ciamik. Berbeda dengan risiko segmen korporasi yang banyak dialihkan atau ditransfer ke asuradur. Karenanya, meski premi ritel terbilang kecil, hasil underwriting-nya tetap lebih gemuk. Bandingkan dengan premi dari produk asuransi korporasi yang besar namun menciut karena beban underwriting yang berat.
Kedua, arus kas dari nasabah ritel lebih cair dan mengalir. Wajar saja, mereka melakukan pembayaran premi di depan. Ketiga, upaya memperbesar segmen ritel merupakan salah satu strategi manajemen untuk meningkatkan pangsa pasar. Jasindo mengklaim, saat ini, berada di urutan ketiga sebagai perusahaan asuransi umum terbesar. Perseroan mengincar posisi pertama.
“Kami ingin tingkatkan segmen ritel menjadi 30% atau dengan premi senilai Rp 2 triliun pada 2018 mendatang. Tahun lalu, posisinya masih 20%. Di tahun ini, kami ingin menaikkannya menjadi 23%,” tutur Sahata.
Optimisme ini bukan isapan jempol mengingat pertumbuhan segmen ritel perseroan di atas 25% per tahun. Tahun lalu saja, perseroan mengantongi premi dari segmen ritel sebesar Rp 1,049 triliun atau bertumbuh 38% ketimbang tahun sebelumnya. Per Januari 2014, pertumbuhannya tembus 48% atau mencapai Rp 67 miliar ketimbang periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 46 miliar.
Adapun, lini bisnis Jasindo di segmen ritel, yaitu asuransi kendaraan bermotor yang berkontribusi 50%, aneka (kesehatan, kecelakaan diri dan perjalanan) 20%, pengangkutan 5% dan sisanya berasal dari asuransi kebakaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News