Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Asuransi Jasindo (Persero) berhasrat memperbesar pangsa pasarnya di lini asuransi perjalanan. Salah satu cara, yaitu dengan merangkul lebih banyak kerja sama dengan komunitas dan agen-agen perjalanan, dan bandara-bandara di dalam negeri. Namun, perusahaan asuransi pelat merah ini emoh menjalin kemitraan dengan maskapai penerbangan.
Alasannya, Sahata L Tobing, Direktur Ritel Jasindo menuturkan, kerja sama dengan komunitas atau agen perjalanan dan bandara terbilang lebih murah. Sementara, kerja sama dengan maskapai tertentu justru merogoh kocek lumayan dalam untuk membangun sistem teknologinya. “Jualan lewat website itu harganya mahal sekali,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (7/2).
Jangan sampai besar pasak daripada tiang, mengingat harga jual produk asuransi perjalanan terbilang mini. Sebut saja, produk asuransi perjalanan bertajuk Jasindo Pelangi yang dilego relatif murah, yaitu mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 25.000 untuk penerbangan dan pelayaran.
Karenanya, sambung Sahata, pihaknya lebih memilih menjual langsung produknya ke agen perjalanan atau bandara-bandara. Selain lebih efisien, penjualannya pun laris manis. Hingga akhir tahun lalu saja, perseroan berhasil meraup premi dari asuransi perjalanan sebanyak Rp 50 miliar. Perseroan mengincar pertumbuhan premi hingga 20% di sepanjang tahun ini.
Memang, jika dibandingkan dengan total premi perseroan, kontribusi asuransi perjalanan ini masih seujung kuku. Total premi perseroan tahun lalu mencapai Rp 4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News