Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pemegang izin uang elektronik LinkAja akan semakin ekspansif di 2021. Direktur LinkAja Edward K Suwignyo mengatakan, LinkAja akan terus memperkuat ekosistem pembayaran digital.
“Di 2021, fokus LinkAja untuk terus memperkuat ekosistem yang sudah dibangun, dan mengembangkan ekosistem baru bekerjasama dengan para partner LinkAja ataupun shareholder seperti Himbara, Pertamina, Jasa Marga, Telkomsel, Taspen, Kereta Api Indonsia, Danareksa, Jiwasraya dan juga Grab,” ujar Edward kepada Kontan.co.id.
Dia berharap, LinkAja akan menjadi alat pembayaran utama untuk kebutuhan harian masyarakat Indonesia. Selain itu, peningkatan user experience di dalam aplikasi LinkAja juga menjadi perhatian utama untuk dapat memberikan customer experience yang terbaik.
“Mudah mudahan upaya LinkAja di tahun 2021, dapat membantu masyarakat untuk kembali produktif dan tetap sehat, sehingga LinkAja dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional,” tambah dia.
Baca Juga: Makin bertambah, kini LinkAja Syariah punya 1,8 juta pengguna
LinkAja mampu meningkatkan jumlah pengguna hingga 65% menjadi lebih dari 61 juta orang sepanjang 2020. Selain itu, LinkAja juga mencatat peningkatan transaksi dan volume transaksi sebesar lebih dari empat kali lipat.
Edward bilang, sepanjang tahun 2020, adopsi masyarakat kepada fintech meningkat terutama untuk dapat tetap produktif dalam protokol kesehatan. Ia menilai hal ini menjadi sentimen positif. LinkAja berharap perubahan perilaku masyarakat bisa terjadi secara permanen.
Edward menyebut, sepanjang 2020 LinkAja juga mengakselerasi pengembangan ekosistem penerimaan dan layanan LinkAja, mulai dari menjadi layanan transportasi publik yang terlengkap. Mulai dari TransJakarta, MRTJ, LRTJ, Railink, Gojek, hingga Grab.
Juga penerimaan yang sudah berkembang ke 5.500 SPBU Pertamina, hingga pembukaan layanan Grabfood dengan sumber dana dari LinkAja. Selain transportasi, pengembangan di pembayaran tagihan secara digital baik dari iuran lingkungan, pajak bumi dan bangunan (PBB), Samsat, retribusi, juga pengembangan ekosistem merchant mulai dari retail lokal, UMKM, pasar melengkapi merchant nasional dan jaringan ritel nasional.
“LinkAja juga sudah masuk ke layanan keuangan lain seperti pembayaran asuransi, pengembangan paylater, hingga investasi. Semua ekosistem ini juga bisa diakses lewat layanan syariah LinkAja yang tersertifikasi Dewan Syarian Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI),” kata Edward.
Selanjutnya: LinkAja bersiap adopsi pembayaran jalan tol berbasis MLFF
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News