kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun ini, Mandiri Capital Indonesia akan suntik dana ke empat fintech


Selasa, 17 Juli 2018 / 15:50 WIB
Tahun ini, Mandiri Capital Indonesia akan suntik dana ke empat fintech
ILUSTRASI. KOMPETISI FINTECH MANDIRI Capital Indonesia


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan mulai berancang-ancang memperluas jaringan bisnisnya ke pembiayaan modal ventura. Seperti Bank Mandiri yang dari tahun lalu sudah mendirikan PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) demi masuk ke bisnis pembiayaan perusahaan berbasis teknologi atau financial technology (fintech).

MCI telah membiayai delapan perusahaan fintech di tahun lalu. Mereka adalah Privyid, Moka, Amartha, CaShlez, Yokke, Digital Artha Media dan lainnya. 

Pada tahun ini, MCI berharap akan menambah empat perusahaan fintech lagi, dengan jumlah investasi sebesar Rp 100 miliar.

“Kami sudah membiayai delapan start up, dan paling tidak setiap tahun ada empat fintech yang dibiayai. Saya rasa empat fintech itu target yang tidak memaksakan,” kata Direktur Utama Mandiri Capital Eddie Danusaputro kepada Kontan.co.id, Selasa (17/7).

Saat ini Mandiri Capital sedang menjajaki kerjasama dengan dua perusahaan fintech, namun ia belum mau menjelaskan siapa saja perusahaan tersebut. 

Yang jelas, fokusnya ke fintech peer to peer (P2P) lending yang memberikan solusi pembiayaan ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Kami mencari fintech yang mempunyai ide inovatif, mau diajak bekerjasama dan bersinergi dengan Bank Mandiri. Yang penting fintech-nya cocok untuk diajak berinvestasi,” kata dia.

Sampai tahun lalu, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyuntikkan dana kepada delapan fintech dengan total nominal mencapai Rp 400 miliar. Dalam hal ini, MCI selalu memantau pertumbuhan bisnis fintech tersebut.

“Semua fintech itu bisnisnya tumbuh terus, tetapi kalau laba yang diperoleh belum terlihat. Kami selalu mengawasi dari jumlah pengguna, perkembangan toko dan pembaharuan bisnis,” kata dia.

Pendanaan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan dan valuasi saham yang disepakati. Nilai pendanaan investasi yang diberikan kepada fintech yakni pendanaan seri A dan seri B.

Dengan semakin berkembangnya bisnis fintech, MCI optimistis iklim bisnis modal ventural akan cerah di tahun ini. Hal ini berkat dukungan pemerintah yang berencana memberikan insetif kepada industri, sehingga berpeluang memperbesar dana kelola dan investasi perusahaan fintech.

Meski demikian, Eddie enggan berkomentar terkait riset PwC Indonesia yang menyebutkan perusahaan teknologi seperti Gojek dan Grab sebagai ancaman serius terhadap industri bank, dimana mereka mempunyai kemampuan menjaring nasabah finansial termasuk untuk pembayaran digital.

“Saya tidak mau komentar soal itu, dari jumlah pendanaan juga beda karena mereka sudah unicorn. Yang ada sekarang bukan persaingan, tetapi merangkul semua pihak,” jelasnya.

MCI merupakan perusahaan modal ventura yang berada di bawah naungan Mandiri Group. MCI berperan sebagai jembatan penghubung antara investor dan wirausahawan dalam industri fintech. Dari kerjasama ini, MCI akan menawarkan modal investasi, jaringan nasabah dan mitra yang luas serta program inkubator eksklusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×