kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, SAN Finance membidik pembiayaan alat berat Rp 2 triliun


Senin, 23 April 2018 / 17:44 WIB
Tahun ini, SAN Finance membidik pembiayaan alat berat Rp 2 triliun


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Artha Nusantara (SAN) Finance membidik pembiayaan alat berat senilai Rp 2 triliun selama tahun ini. Target itu tidak berbeda dengan realisasi pembiayaan sepanjang tahun lalu.

"Kami berharap bisa mencapai target itu," ungkap Direktur SAN Finance, Naga Sujady, kepada KONTAN, usai acara Silaturahim Astra Financial Services dengan Media Massa di Hotel Century, Jakarta, Senin (23/4).

Hingga kuartal pertama tahun ini, SAN Finance sudah mengucurkan pembiayaan senilai Rp 300 miliar, atau tumbuh 6% dibandingkan realisasi pembiayaan di kuartal pertama tahun lalu.

Perusahaan multifinance Grup Astra yang khusus membiayai alat berat ini menyasar berbagai sektor bisnis, mulai dari pertambangan, perkebunan, kehutanan hingga properti. "Saat ini, mayoritas pembiayaan kami ke sektor mining," ujar Sujady.

SAN Finance juga mengucurkan sebagian besar pembiayaan, yakni mencapai 70% total pembiayaan, ke perusahaan afiliasinya yaitu PT United Tractors Tbk.

Selain alat berat merek Komatsu yang diusung United Tractors, SAN Finance pun membiayai alat berat sejumlah merek seperti Hitachi dan Kobelco.

Untuk mendukung bisnis tahun ini, menurut Sujady, SAN Finance baru saja memperoleh pinjaman dari Standard Chartered Bank senilai US$ 80 juta atau Rp 1,08 triliun (kurs Rp 13.500 per dollar AS). Pinjaman ini bertenor tiga tahun.

Tahun ini, SAN Finance memiliki utang jatuh tempo berupa beberapa seri obligasi. Nilai totalnya mencapai Rp 1,5 triliun. "Kami sudah menyiapkan dana untuk melunasinya," tutur Sujady.

SAN Finance merupakan perusahaan multifinance yang khusus mengucurkan pembiayaan alat berat. Grup Astra menjadi pemegang saham mayoritas, yakni mencapai 60%. Adapun sisanya 40% saham dimiliki Marubeni Corporation.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×