Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan industri pembiayaan di sepanjang tahun lalu sedikit banyak ikut mempengaruhi laju bisnis PT Clipan Finance Indonesia Tbk. Lihat saja, meski dua lini usahanya, yakni pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan berhasil meningkat di atas pencapaian industri, laba perseroan hanya tumbuh tipis 3,8%.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi, laba Clipan Finance mencapai Rp 397,518 miliar hingga akhir tahun lalu. Pertumbuhannya cukup tipis jika dibandingkan dengan perolehan laba tahun 2013 lalu yang sebesar Rp 382,884 miliar.
"Tahun lalu memang tahun yang berat bagi aktivitas usaha pembiayaan. Tetapi, laba kami berhasil tumbuh yang ditopang terutama oleh pembiayaan konsumen untuk mobil bekas," ujar Jahja Anwar, Direktur Operasional Clipan Finance kepada KONTAN, Rabu (25/2).
Pertumbuhan laba perseroan tersebut didorong oleh meningkatnya jumlah pendapatan, yakni 7,4% menjadi Rp 1,046 triliun. Pendapatan pembiayaan konsumen berkontribusi paling besar, yaitu sebesar Rp 471,246 miliar, diikuti oleh pendapatan anjak piutang Rp 301,712 miliar dan pendapatan bunga Rp 11,601 miliar.
Sayangnya, kinerja kinclong itu tertekan oleh jumlah beban yang tumbuh lebih kencang. Jumlah beban perseroan mencapai Rp 520,346 miliar atau naik 11,5% ketimbang tahun sebelumnya, yakni Rp 466,620 miliar. Biaya dana, beban umum dan upah karyawan mengalami kenaikan. Belum lagi, kerugian belum direalisasi dari investasi jangka pendek.
Beruntung, secara keseluruhan, asetnya masih mampu tumbuh positif, yaitu sebesar 9,3% dari Rp 6,074 triliun pada akhir tahun 2013 silam menjadi Rp 6,641 triliun pada akhir tahun lalu. "Kami mengincar pertumbuhan di kisaran 10% - 15% hingga akhir tahun nanti," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News