kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Tak Mau Jualan Janji, Direktur Utama BCA: Blu Dipastikan Baru IPO Setelah Profit


Senin, 12 Desember 2022 / 14:16 WIB
Tak Mau Jualan Janji, Direktur Utama BCA: Blu Dipastikan Baru IPO Setelah Profit
ILUSTRASI. Presiden Direktur BCA mengatakan, saat ini belum ada rencana BCA membawa anak usahanya melantai di pasar modal. Pho. DOK BCA


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank digital PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus menorehkan perkembangan jumlah aset meskipun usianya baru seumur jagung. Banyak investor di pasar modal menanti kapan BCA akan membawa anak usahanya itu melantai di pasar modal lewat Initial Public Offering (IPO).

Pada akhir 2022, PT Bank BCA Digital (Blu) baru akan berusia 1,5 tahun. Namun, jumlah asetnya meningkat pesat dimana per November 2022 telah mencapai Rp 10,73 triliun. Kredit bank ini mencapai Rp 2,64 triliun dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tembus Rp 6,58 triliun. 

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan, saat ini belum ada rencana perseroan membawa anak usahanya melantai di pasar modal. 

Baca Juga: Bank Digital Makin Ekspansif Mendorong Peningkatan Pengguna Aktif

Pihaknya masih ingin fokus membangun bisnis Blu dan membuktikan bisnis itu bisa berjalan secara berkelanjutan. 

Fitur-fitur Blu akan terus dikembangkan untuk mendorong nasabah-nasabah yang sudah dijaring bisa tetap aktif bertransaksi. Dengan begitu, bank ini diharapkan bisa segera membukukan profit. 

Sebagai bank baru yang membutuhkan investasi awal untuk teknologi, sumber daya manusia (SDM), dan biaya marketing yang besar, BCA Digital masih merugi. Per November 2022, bank ini mencatatkan rugi bersih Rp 40,6 miliar.

"BCA kalau bikin janji selalu akan menepatinya. Jadi kami tidak berani melakukan IPO BCA Digital sebelum bank profit. Kami tidak mau berjualan hanya berdasarkan cerita-cerita tanpa benar-benar yakin. BCA tidak mau jualan janji," kata Jahja dalam paparan virtual baru-baru ini. 

Sementara Vera Eve Lim Direktur Keuangan BCA menjelaskan, saat ini modal BCA Digital sudah mencapai Rp 4 triliun. Tahun ini dan tahun depan, bank yang beroperasi dengan aplikasi Blu ini masih akan fokus melakukan pengembangan fitur dan produk digitalnya. 

Baca Juga: BCA Digital Masih Tambah Karyawan Tahun Depan, Bidang IT Banyak Dicari

Dalam waktu dekat, BCA Digital akan meluncurkan produk kredit digital. Vera bilang, digital loan itu akan diujicobakan sebagai bagian dari proses belajar bank dalam memastikan model bisnis digital mereka bisa dijalankan secara berkelanjutan.

Saat ini, nasabah BCA Digital sudah hampir 1 juta. Bank ini tidak ingin terlalu jorjoran dalam menjaring nasabah karena yang diinginkan adalah nasabah yang sudah buka rekening bisa terus melakukan transaksi lewat Blu. 

"Dengan terus meluncurkan fitur baru dan juga menghadirkan digital loan, kami ingin memastikan dulu model bisnis digital yang diusung ini benar-benar bisa sustainable dan profitable," kata Vera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×