kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.800   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Tak mau kalah dengan Bank Konvensional, Bank Syariah Genjot Pembiayaan kepada UMKM


Senin, 23 Januari 2023 / 16:07 WIB
Tak mau kalah dengan Bank Konvensional, Bank Syariah Genjot Pembiayaan kepada UMKM
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor Cabang BCA Syariah Jakarta, (27/7). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/07/2020


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak mau kalah dengan bisnis konvensional, bank syariah juga terus menggenjot pembiayaan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Langkah tersebut sejalan dengan upaya pemerintah mendorong porsi pembiayaan di sektor UMKM yang mencapai 30% pada tahun 2024.

Pembiayaan UMKM BCA Syariah misalnya, selama tahun 2022 tumbuh cukup baik yaitu mencapai 21,59% dan secara komposisi pembiayaan UMKM BCA Syariah mencapai 22,8% dari total pembiayaan.

Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, dalam penyaluran pembiayaan UMKM, BCA Syariah melakukan penyaluran dengan skema secara langsung kepada pelaku UMKM yang didominasi oleh sektor perdagangan dan skema inti-plasma kepada para petani perkebunan, terutama kepada petani kelapa sawit.

Di tahun 2023 BCA Syariah akan terus melanjutkan strategi UMKM yang telah dijalankan pada tahun 2022 yaitu skema pembiayaan langsung, skema inti-plasma (perkebunan), dan supplier financing (perdagangan) dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Baca Juga: Prospek Penyaluran Kredit di Sektor Hilirisasi Berpeluang Tumbuh pada 2023

Untuk diketahui, di tahun 2023 BCA Syariah menargetkan pembiayaan bisa tumbuh dua digit di kisaran 10% hingga 11% secara tahunan alias year on year (YoY). Penyaluran pembiayaan ini dilakukan dengan tetap mempertimbangkan tingkat permintaan di pasar dan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Serupa, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga bakal meningkatkan penyaluran pembiayaan ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).  Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan, rasio pembiayaan UMKM terhadap total portofolio mencapai 24% di tahun lalu. 

“Pembiayaan UMKM BSI terdiri dari mikro, kredit usaha rakyat (KUR), dan menengah. Kita proyeksikan bisa tumbuh 18% hingga 20% secara tahunan,” ujar Hery.

Guna mencapai itu, BSI akan meningkatkan jumlah nasabah yang akan dikucurkan pembiayaan. Kemudian, BSI juga akan melakukan berbagai program untuk menjaring calon pengusaha baru. Bila memiliki model bisnis yang baru, Hery bilang BSI akan memberikan pembiayaan. 

Oleh sebab itu, BSI kembali menggelar Talenta Wirausaha BSI (TWB) 2023. Pada penyelenggaraan tahun kedua ini, BSI memperluas kepesertaan hingga ke pesantren untuk kategori santri. Sebelumnya hanya kategori pemula, kategori rintisan, dan kategori berdaya. 

Tahun ini, BSI menargetkan 7.500 orang mengikuti Talenta Wirausaha BSI 2023 dengan menyasar kota - kota besar diantaranya Medan, Palembang, Padang, dan Banten. Selain itu, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Jombang, Bali, Malang, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Jakarta. Kota - kota ini dipilih mengingat potensi industri kreatif yang besar dan minat program ini pada tahun sebelumnya.

Program Talenta Wirausaha BSI merupakan program inkubator bagi para wirausaha muda dan muslimpreneur untuk membangun dan meningkatkan kapasitas usahanya, sehingga mampu bersaing di kancah global. Hal ini sejalan dengan spirit perseroan untuk mendukung UMKM Go Halal, Go Digital dan Go Global.

Baca Juga: Kredit Restrukturisasi Membaik, Rasio Kredit Berkualitas Rendah Bank Mandiri Turun

Direktur Unit Usaha Syariah PermataBank Herwin Bustaman juga mengatakan, pembiayaan kepada UMKM pada akhir tahun lalu tumbuh sekitar 15%. Dengan sektor yang bidik sangat beragam.

"Tren tahun ini kemungkinan besar akan tumbuh lebih konservatif mengingat trend kenaikan suku bunga masih akan berlanjut," ungkap Herwin.

Di tahun ini pihaknya juga akan fokus kepada pembiayaan korporasi dan KPR. Fokus perusahaan di tahun ini juga kepada penguatan DPK murah, ekosistem & digitalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×