Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus memperkuat transaksi perbankan melalui electronic data capture (EDC) dengan menambah jumlah mesin baru di 2022. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), misalnya, berencana menambah 60.000 unit EDC merchant berbasis android.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyebut, BRI memiliki lebih dari 180.000 unit jaringan EDC yang tersebar di seluruh Indonesia pada akhir 2021. Jaringan itu mampu mendorong pertumbuhan transaksi EDC BRI sebesar 29% secara tahunan pada tahun lalu.
“Mayoritas transaksi ditopang oleh bidang groceries, food store, dan telekomunikasi. BRI akan melakukan pengembangan jaringan EDC di tahun ini dengan berkolaborasi penyedia jasa ekosistem solusi payment untuk mengakomodir kebutuhan dari merchant agar tercipta close loop payment,” kata Aestika kepada Kontan.co.id pada Rabu (12/1).
Tak mau kalah, Bank Mandiri juga telah memiliki lebih dari 200.000 unit EDC. Thomas Wahyudi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri mengatakan, transaksi EDC meningkat 15% yoy mencapai lebih dari Rp 100 triliun ditopang oleh transaksi kebutuhan sehari-hari.
“Pada 2022, Bank Mandiri akan melakukan ekspansi kerjasama dengan penyelenggara uang elektronik berbasis QRIS baik domestik maupun overseas. Serta amplifikasi kerjasama dengan merchant terpilih untuk lebih meningkatkan transaksi nontunai Livin by Mandiri melalui Mandiri EDC maupun program dengan mandiri kartu debit dan kartu kredit,” katanya kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Perbankan Terapkan BI Fast Secara Bertahap di Berbagai Kanal Transaksi
Bank BCA juga memperluas layanan penerimaan transaksi EDC. Serta perluasan akseptansi QRIS pun akan turut dilakukan lebih masif sehingga dapat lebih menjangkau masyarakat luas khususnya dalam mendorong peningkatan transaksi di mesin EDC BCA cukup meningkat sejalan dengan gaya hidup masyarakat yang menerapkan cashless society.
“Per November 2021, kami mencatatkan frekuensi dan volume transaksi sebesar 1 Miliar transaksi dan Rp 249 Triliun, dengan penyebaran EDC mencapai lebih dari 600 ribu mesin di seluruh Indonesia,” ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn kepada Kontan.co.id.
Merchant di bidang groceries, fashion dan healthcare mencatatkan transaksi yang cukup tinggi dikarenakan berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari nasabah. Di sisi lain, BCA tidak menetapkan target spesifik untuk transaksi melalui EDC.
Ke depannya, BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan dan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.
Sementara, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berencana menambah lebih dari 15.000 unit EDC di 2022.
Direktur Operation, IT and Digital Banking BTN Andi Nirwoto menyatakan, per 2021 terdapat 61.952 unit EDC Acquiring BTN yang termasuk merchant QRIS yang digunakan oleh warung-warung atau UKM.
“Pertumbuhan transaksi Semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini didukung dengan semakin banyaknya merchant-merchant yang bertambah setiap tahunnya yang menjadi mitra kami. Selain itu, terdapat banyak promosi untuk nasabah kartu Debit BTN yang bertransaksi di EDC BTN," ujarnya.
Sepanjang tahun lalu, transaksi EDC BTN meningkat sebesar 197% untuk jumlah merchant sedangkan dari sales volume meningkat sebesar 625%. Ini ditopang oleh transaksi sektor Bidang Home & Appliance, Consumer Retail, F&B, Health Industry, developer-notaris.
“Dalam bisnis Acquiring, BTN di tahun 2022 akan mengembangkan terus bisnis retail paymentnya. Fokus merchant BTN adalah usaha- usaha yang berkaitan dengan Mortgage Ecosystem. Selain itu BTN akan lebih ke arah partnership terutama dengan Himbara,” imbuh Andi.
Baca Juga: Daftar Limit Transfer Bank Mandiri Lengkap Sesuai Kartu ATM dan Tabungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News