Reporter: Adisti Dini Indreswari |
JAKARTA. Tingginya angka non performing loan (NPL) di pembiayaan sepeda motor masih menghantui sejumlah perusahaan pembiayaan. Setelah Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) Finance dan Summit Oto Finance, giliran Bussan Auto Finance (BAF) yang memangkas target tahun ini.
Sampai dengan Oktober tahun ini, BAF sudah membiayai 716.000 unit sepeda motor atau senilai Rp 8,9 triliun. National Manager Corporate Planning BAF Josef Ikafian mengeluh target yang ditetapkan sampai akhir tahun yaitu Rp 10 triliun kemungkinan tidak tercapai. "Ada sedikit revisi. Kami tidak menyusun target baru, tapi kemungkinan pencapaian sedikit di bawah target," aku Josef ketika ditemui KONTAN di kantornya, Kamis (8/12).
Dari segi unit, Josef memprediksi sepeda motor yang bisa dibiayai sampai akhir tahun sebanyak 850.000 unit. Dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebanyak 650.000 unit, sebenarnya pencapaian sampai Oktober tahun ini sudah mengalami pertumbuhan cukup signifikan.
Josef mengakui ada penurunan kualitas pembiayaan. Karena itu, BAF lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan baru. Sayang, dia tidak bersedia membocorkan angka NPL saat ini. "NPL sedikit naik, tapi masih sesuai ekspektasi," kilahnya.
Tahun depan pun BAF masih akan fokus menata kualitas pembiayaannya, sehingga pertumbuhan diprediksi tidak sepesat tahun ini. Josef belum bisa memberi tahu target tahun depan, namun yang pasti BAF akan mengikuti target penjualan Yamaha sebagai merek sepeda motor yang dibiayainya. Sekedar informasi tambahan, BAF menguasai 35%-40% pasar kredit Yamaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News