kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Artha Prima dan BAF akan merilis obligasi


Senin, 17 Januari 2011 / 10:22 WIB
Artha Prima dan BAF akan merilis obligasi


Reporter: Christine Novita Nababan |

JAKARTA. Daftar perusahaan pembiayaan yang akan merilis obligasi sebagai sumber pendanaan bakal bertambah. Di antaranya adalah Artha Prima Finance dan Bussan Auto Finance (BAF). Kedua perusahaan ini akan menyusul Adira Dinamika Multifinance, WOM Finance dan BCA Finance, yang sudah lebih dulu merencanakan aksi serupa.

Jika tak ada halangan, Artha Prima dan BAF akan merilis surat utang mereka tahun ini. Direktur Operasional Artha Prima Fauzan Adriansyah menuturkan, pihaknya berencana menerbitkan obligasi jika target tahun ini tercapai lebih cepat. “Kami masih mempertimbangkan apakah perlu menerbitkan obligasi untuk merevisi target pembiayaan dari yang telah kami patok sebesar Rp 1,5 triliun,” katanya kepada KONTAN pekan lalu.

Jika target terealisasi lebih cepat, manajemen akan menerbitkan surat utang senilai Rp 300 miliar. Ini merupakan untuk strategi menyeimbangkan porsi sumber dana. Selama ini, sekitar 90% dana Artha Prima berasal dari perbankan. Di 2011, tercatat 22 bank telah berkomitmen menyalurkan kredit ke perusahaan ini.

Catatan saja, revisi target lumrah terjadi. Biasanya, manajemen akan meninjau ulang jika realisasi pembiayaan selama semester pertama berjalan melebihi ekspektasi. Nah, karena target meningkat, asuransi tentu membutuhkan suntikan dana tambahan.

Di kesempatan terpisah, Direktur Pemasaran BAF Armando Lung mengungkapkan, peluang menerbitkan obligasi sebagai alternatif pendanaan jangka menengah-panjang memang besar. “Kami terus persiapan,” katanya tanpa memastikan jadwal pasti penerbitan obligasi BAF. Sampai saat ini, dana BAF masih bergantung pada kredit bank.

Sepanjang tahun lalu, pembiayaan BAF menembus angka Rp 10,3 triliun atau tumbuh sekitar 16% dari realisasi 2009 sebesar Rp 8,6 triliun. Tahun ini, BAF mematok target pertumbuhan pembiayaan 17% atau sebesar Rp 12 triliun. Dana ini mengalir ke pembiayaan satu juta sepeda motor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×