Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengandalkan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) di segmen kredit konsumer. Pada semester pertama ini, KPR BNI mencapai 92% dari target.
"Pertumbuhan masih bagus, Rp 29,5 triliun. Target sampai akhir tahun Rp 32 triliun," sebut Direktur Konsumer dan Ritel BNI, Darmadi Sutanto, di Kantor Pusat BNI, Rabu, (31/7).
Ia bilang bahwa BNI menyasar pasar menengah ke atas tahun ini. Dulu, rata-rata pembiayaan rumah BNI yakni seharga Rp 300 juta. Namun sekarang, BNI mulai membiayai rumah dengan harga Rp 500 juta sampai di atas Rp 1 miliar.
Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan aturan Loan to Value (LTV) tambahan bagi KPR kedua, ketiga, dan seterusnya, untuk rumah di atas tipe 70 meter persegi. Darmadi merasa bahwa aturan tersebut pasti akan mempengaruhi pertumbuhan KPR perbankan. Namun ia tetap yakin target KPR BNI akan tetap terpenuhi.
Ia menyatakan bahwa BNI akan berusaha untuk terus agresif menawarkan KPR. Terlebih, Darmadi juga melihat bahwa pangsa pasar perumahan di Indonesia masih besar.
Sekedar informasi, BNI baru saja menaikkan suku bunga KPR sekitar 1% di awal bulan ini. Tadinya, suku bunga KPR BNI yakni 6,99%. Namun angka tersebut kemudian naik menjadi 7,99%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News