kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Target terbaik di ASEAN, Mandiri mau akuisisi bank


Senin, 25 November 2013 / 09:36 WIB
Target terbaik di ASEAN, Mandiri mau akuisisi bank
ILUSTRASI. Promo Hotel OYO di PegiPegi s.d 14 Juli 2022, Manfaatkan Diskon Hotel Sampai 55%


Reporter: Issa Almawadi | Editor: A.Herry Prasetyo

YOGYAKARTA. Bank Mandiri tengah menyusun sederet strategi untuk menjadi bank terbaik di kawasan ASEAN pada tahun 2020. Selain memaksimalkan kontribusi pendapatan anak usaha, target itu diwujudkan melalui akuisisi bank.

Bank terbesar di Indonesia ini menargetkan kontribusi pendapatan laba dari anak usaha mencapai 20% pada tahun 2017 mendatang. Hingga September 2013, anak usaha Bank Mandiri menyumbang laba sebesar Rp 1,5 triliun. Diperkirakan laba anak usaha hingga akhir 2013 di kisaran Rp 1,8 triliun-Rp 2 triliun.

Untuk memaksimalkan kontribusi anak usaha, Bank Mandiri telah menyiapkan beberapa strategi. Selain mengembangkan organisasi anak usaha, Bank Mandiri berupaya memperkuat sinergi anak usaha dengan induk usaha. "12 juta nasabah Mandiri bisa menggunakan produk syariah Bank Syariah Mandiri, pembiayaan kendaraan Mandiri Tunas Finance, asuransi AXA Mandiri, maupun produk pasar modal di Mandiri Sekuritas," kata Pahala N. Mansury, Direktur Keuangan Mandiri.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin bilang, sinergi dengan anak usaha merupakan strategi mencapai target sebagai bank terbaik di ASEAN. Untuk mencapai target itu pada 2020 mendatang, Bank Mandiri harus bisa membukukan aset hingga menjadi Rp 2.500 triliun-Rp 3.000 triliun. Per September 2013, aset Bank Mandiri sebesar Rp 700 triliun. Mereka juga harus meningkatkan modal menjadi Rp 200 triliun-Rp 300 triliun. Sementara modal per September 2013 sebesar Rp 87 triliun.

Karena itu, Bank Mandiri tidak bisa hanya mengandalkan perolehan pendapatan untuk memperbesar permodalan. Apalagi, peningkatan modal bakal membutuhkan waktu lama jika hanya mengandalkan pendapatan. Budi memperkirakan, butuh waktu 10 tahun-15 tahun untuk memperbesar permodalan sesuai target jika Bank Mandiri cuma mengandalkan pendapatan.

Nah, cara lain yang lebih cepat adalah melalui akuisisi atau merger. Dengan cara itu, Budi mengatakan, Bank Mandiri bisa menghemat banyak waktu untuk tumbuh semakin besar. Sayang, dia masih enggan menjelaskan detil rencana akuisisi tersebut. Yang jelas, Budi ingin Indonesia memiliki bank kuat yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi. "Bank Mandiri harus lebih besar dua kali sampai tiga kali lipat dari saat ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×