kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini dia rencana bisnis Bank Mandiri tahun depan


Jumat, 22 November 2013 / 06:42 WIB
Ini dia rencana bisnis Bank Mandiri tahun depan
ILUSTRASI. Pekerja konstruksi beraktivitas di proyek renovasi gedung pusat perbelanjaan Sarinah,?Jakarta, Minggu (31/1/2021). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Nina Dwiantika, Issa Almawadi | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Menjelang akhir tahun, Bank Mandiri menyiapkan sederet rencana bisnis tahun 2014. Selain menggenjot pertumbuhan organik, Mandiri juga tengah menyiapkan rencana pertumbuhan anorganik  melalui akuisisi PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengatakan telah  berdiskusi dan berkoordinasi dengan perusahaan BUMN dan Kementrian BUMN untuk membentuk konsorsium yang nantinya akan mengakuisisi InHealth dari PT Asuransi Kesehatan (Askes). Untuk  mendukung rencana tersebut, Mandiri menyiapkan dana Rp 1 triliun.

Bank Mandiri ingin menjadi pemilik mayoritas InHealth dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. "Kami ingin menjadi pemilik mayoritas agar bisa konsolidasi," kata Budi.

Selain pertumbuhan anorganik, Mandiri juga menyiapkan rencana pertumbuhan organik. Tahun depan, Mandiri membidik pertumbuhan kredit sebesar 15%-18%. Mandiri memang sengaja mengerem pertumbuhan kredit lantaran ekonomi masih melambat. Selain itu, pembatasan penyaluran kredit juga untuk menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

Tahun depan, Mandiri juga berencana menggenjot layanan mobile payment system (MPS) yang sebelumnya populer disebut branchless banking. Menurut rencana, Mandiri akan meluncurkan layanan e-cash secara resmi pada awal tahun 2014.

Sejatinya, layanan uang elektronik yang memanfaatkan teknologi aplikasi di ponsel ini sudah dirilis Oktober lalu. Jumlah pengguna e-cash saat ini 25.000 nasabah dan ditargetkan mencapai 50.000 pada akhir tahun.  "Jika tahun depan sudah resmi berjalan, kami perkirakan ada 1 juta pengguna layanan e-cash," kata Hery Gunardi, Direktur Mikro dan Ritel Bank Mandiri.

Tak cuma menyasar nasabah branchless banking, layanan e-cash juga menyasar nasabah eksisting Bank Mandiri sehingga mengurangi penggunaan uang tunai. Dengan layanan ini, Hery memperkirakan, pertumbuhan pembukaan kantor cabang ke depan tak akan sebanyak tahun-tahun sebelumnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×