Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jiwasraya tengah memproses restrukturisasi dan penyesuaian nilai pelunasan polis. Proses ini dilakukan agar IFG Life sebagai pewaris portofolio Jiwasraya tidak mengalami kerugian.
Guna mendukung solvabilitas IFG Life, pada 2021, Indonesia Financial Group (IFG) akan menerbitkan surat utang yang akan diserap oleh Taspen sebesar Rp 10 triliun dengan tenor dua tahun diperkirakan dapat dilunasi sebelum jatuh tempo.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, investasi surat utang Taspen itu hanya bersifat bridging atau menjembatani pendanaan ke IFG Life karena beban fiskal pemerintah berat. Baru kemudian pemerintah mengalokasikan PMN Rp 10 triliun plus bunga pada RAPBN 2022.
Baca Juga: Umumkan program restrukturisasi, pemegang polis Jiwasraya diminta registrasi data
"Intinya beban fiskal kami berat sebenarnya. Jadi ini lebih kepada bridging setahun tetap dengan rate market juga dan melalui governance (tata kelola) yang juga baik," kata Tiko, sapaan akrabnya kepada Kontan.co.id, Kamis lalu (10/12).
Yang ditekankan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam model pendanaan tersebut adalah likuiditas Jiwasraya yang besar. Maka surat utang Taspen dipertimbangkan selama setahun melalui pola kerja sama bisnis antar perusahaan (B2B).
Selain surat utang, IFG juga akan menggunakan dividen anak perusahaan 5 tahun ke depan untuk fundrising senilai Rp 4,7 triliun. Serta suntikan pemerintah Rp 22 triliun dalam APBN 2021.
Alhasil, dari seluruh sumber pendanaan baik itu dari PMN, surat utang IFG, dan fundrising, maka IFG akan mengucurkan setoran modal ke IFG Life senilai total Rp 26,7 triliun pada tahun 2021.
Selanjutnya: Nasabah Jiwasraya, ini 4 produk pengganti polis yang direstrukturisasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News