Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menerapkan sejumlah upaya untuk menekan tingkat Non Performing Financing (NPF) agar tak meningkat.
Deputy Business Director BFI Finance Rudy Eddywidjaja menyebut pihaknya dalam menyalurkan pembiayaan akan melihat terlebih dahulu dari database segmen nasabah.
"Kami pilih segmennya. Pastinya menganalisis profiling customer," kata Rudy, Jumat (13/9).
BFI Finance akan memilih nasabah yang sudah cukup berpengalaman dalam sektor tertentu. Melalui cara-cara itu, dia menyebut BFI Finance bisa melihat kualitas nasabah.
Baca Juga: Porsi Piutang Pembiayaan Alat Berat BFI Finance Sebesar 12,5% pada Semester I-2024
Secara rinci, Rudy menerangkan salah satu ciri nasabah yang berkualitas itu bisa survive dan melewati fase pandemi Covid-19 dengan baik.
"Pastinya mengedepankan prinsip kehati-hatian juga dalam menyalurkan pembiayaan," ungkapnya.
Sebagai informasi, NPF gross BFI Finance per Juni 2024 berada di level 1,47%, sedangkan NPF neto berada di level 0,29%.
Sementara itu, BFI Finance mencatat piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) senilai Rp 22,4 triliun per Juni 2024. Adapun porsi piutang didominasi tujuan produktif modal kerja, yakni sebesar 57,5%.
Selanjutnya: Past, Present and Future Perjalanan 40th VIVERE Group dalam IFFINA Exhibition 2024
Menarik Dibaca: Zoho Perkenalkan Zoho CRM for Everyone, Bantu Kerja Tim Penjualan Perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News