Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .
“Sampai saat ini pendapatan komisi dari kartu kredit dan kartu debit masih tumbuh meskipun trennya terjadi sedikit penurunan. Namun dengan solusi pembayaran yang makin beragam dan, sehingga alternatif pembayaran bisa menggantikan pendapatan komisi bagi bank,” paparnya kepada KONTAN, Rabu (18/9).
Portofolio kartu kredit perseroan memang tercatat melandai pada semester 1-2019 dengan pertumbuhan cuma 6% senilai Rp 12,89 triliun. Sedangkan pada semester 1-2018 portofolio kartu kredit BCA sebesar Rp 12,33 triliun.
Pun kontribusi komisi terhadap pendapatan non bunga perseroan juga terhitung menurun, meskipun secara total nilainya melonjak.
Pada semester 1-2018 dengan pendapatan bunga senilai Rp 7,71 triliun kontribusi pendapatan komisi perseroan mencapai 71,5% atau setara Rp 5,51 triliun. Sedangkan pada semester 1-2019, dengan total pendapatan non bunga Rp 9,61 triliun, kontribusinya sebesar 67,6% atau setara Rp 6,49 triliun.
Baca Juga: Wow, 100 fintech bakal meramaikan Indonesia Fintech Summit & Expo 2019
Hal senada juga turut dirasakan PT Ban Mandiri Tbk (BMRI), pendapatan komisi dari transaksi kartu debit perseroan cuma tumbuh 3,2% (yoy) pada Agustus 2019. Meskipun Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi masih menyatakan optimismenya atas kinerja perseroan di bisnis pembayaran.
“Pertumbuhan pendapatan komisi didorong peningkatan akseptasi jaringan GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) yang terlihat dari peningkatan volume transaksi off-us yang sebelumnya rata-rata Rp. 1,2 Triliun per bulan pada 2018 menjadi sekitar Rp. 1,5 Triliun per bulan pada 2019,” katanya kepada Kontan.co.id.
Menghadapi tantangan penetrasi dari perusahaan Tekfin, bank berlogo pita emas ini disebut Thomas juga mulai mengoptimalkan transaksi daring via kartu debit.
Baca Juga: Beri dukungan tekfin, OJK gandeng otoritas Singapura dan Malaysia
“Selain itu peningkatan pendapatan komisi dari kartu debit juga didukung oleh peningkatan transaksi di merchant e-commerce yang sebesar Rp. 1,4 Triliun pada Agustus 2019 atau naik 44% (yoy),” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News