kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Terancam Tak Penuhi Aturan Free Float Pasca Rights Issue, Ini Kata Manajemen MTWI


Selasa, 15 November 2022 / 12:12 WIB
Terancam Tak Penuhi Aturan Free Float Pasca Rights Issue, Ini Kata Manajemen MTWI
ILUSTRASI. PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) berpotensi tidak memenuhi ketentuan saham free float setelah rights issue. KONTAN/Muradi/2017/09/21


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) berpotensi tidak memenuhi ketentuan saham free float setelah melakukan rights issue sebanyak 1,39 miliar saham.

Saat ini baru pemegang saham pengendali PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) yang menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya dalam rights issue ini sebanyak 1,16 juta saham dengan nilai Rp 116,1 miliar.

Dengan asumsi hanya pengendali dan pemegang saham utama yaitu BPI yang melakukan penebusan, maka saham publik terdilusi menjadi sekitar 2,67% saham dengan jumlah 71,78 juta saham.

Baca Juga: Rights Issue Ramai di Tengah Ekspansi dan Kenaikan Bunga, Cermati Hal Berikut

Jika kondisi tersebut tidak berubah hingga setelah rights issue, maka saham dalam free float milik MTWI berada di bawah 7,5%. 

Oleh karenanya, Direktur Utama PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk  Vientje Harijanto telah menyiapkan upaya yang akan dilakukan.

Ia bilang pihaknya akan melepaskan sebagian saham yang dimiliki oleh pengendali kepada masyarakat dengan mengikuti ketentuan yang berlaku di pasar modal.

“Akan melakukan koordinasi dengan pemegang saham pengendali yaitu BPI untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya untuk tetap memenuhi ketentuan," tulis Vientje seperti dikutip dalam keterbukaan informasi, Selasa (15/11).

Baca Juga: Mayoritas emiten asuransi umum bukukan pertumbuhan premi di tengah pandemi Covid-19

Tak hanya itu, Vientje juga menyebutkan rencana penggunaan dana dari rights issue tersebut untuk modal kerja dengan menambah portofolio investasi yang dimiliki. 

Secara rinci, 80% proporsi investasi akan ditempatkan pada obligasi pemerintah dan obligasi korporasi. Lalu, 20% sisanya akan ditempatkan pada investasi deposito.

“Imbal hasil atau yield yang diharapkan kurang lebi rata-rata 7% per annum dari masing-masing penempatan investasi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×