Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan premi lini asuransi marine cargo terkontraksi tipis per kuartal III-2025.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan pendapatan premi asuransi marine cargo mencapai Rp 5,33 triliun per kuartal III-2025, terkontraksi tipis sebesar 0,74% secara Year on Year (YoY).
"Angka itu turun, tetapi masih relatif stabil, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,37 triliun," ungkapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (27/11/2025).
Baca Juga: Strategi Allianz Utama Jaga Pertumbuhan Premi Asuransi Marine Cargo hingga Akhir 2025
Ogi sempat menyebut kinerja asuransi marine cargo sangat dipengaruhi aktivitas ekspor dan impor. Selain itu, dia bilang aktivitas pengangkutan dalam negeri juga memengaruhi kinerja asuransi marine cargo.
Sementara itu, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan perusahaan asuransi umum dapat mengoptimalkan sejumlah peluang untuk mendorong kinerja asuransi marine cargo hingga akhir 2025.
Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan salah satu peluangnya adalah memaksimalkan perlindungan untuk komoditas lain seiring meningkatnya ekspor produk nonbatubara, seperti Crude Palm Oil (CPO), manufaktur, dan perikanan.
"Selain itu, memanfaatkan perdagangan di kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Seiring dengan tumbuhnya perdagangan regional, potensi volume pengangkutan kargo antarnegara ASEAN dapat dimaksimalkan," ucapnya kepada Kontan, Kamis (4/9).
Baca Juga: Jasindo Cetak Premi Marine Cargo Rp 51,5 Miliar per Agustus 2025
Budi bilang perusahaan asuransi umum juga bisa memanfaatkan digitalisasi layanan marine cargo. Dia menerangkan adopsi e-policy dan integrasi dengan sistem logistik dapat meningkatkan efisiensi, serta menarik lebih banyak pengguna jasa.
Lebih lanjut, Budi tak memungkiri bahwa penurunan volume ekspor batubara turut memengaruhi kinerja lini asuransi marine cargo di industri asuransi umum.
Dia menyampaikan batubara merupakan salah satu kontributor utama dalam pengangkutan barang ekspor yang dijamin oleh lini asuransi marine cargo.
"Dengan demikian, penurunan ekspor batubara tentu memberikan pengaruh, meskipun tidak sepenuhnya menjadi faktor tunggal," ujarnya.
Baca Juga: ACA Catat Pendapatan Premi Asuransi Marine Cargo Rp 152 Miliar per Juli 2025
Secara umum, Budi mengatakan prospek lini asuransi marine cargo masih terbuka dengan catatan adanya penyesuaian strategi, baik dari sisi diversifikasi maupun penguatan ekosistem asuransi kargo.
Selanjutnya: Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi
Menarik Dibaca: 6 Moisturizer untuk Kulit Berjerawat di Bawah Rp 50 Ribu, Pelajar Wajib Coba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













