kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertekan Isu Keuangan Global, Begini Cara OJK Mitigasi Fluktuasi Pasar Modal Domestik


Kamis, 03 November 2022 / 14:44 WIB
Tertekan Isu Keuangan Global, Begini Cara OJK Mitigasi Fluktuasi Pasar Modal Domestik
ILUSTRASI. OJK menyatakan tekanan terhadap pasar keuangan global juga sudah mulai berdampak pada pasar saham domestik. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan tekanan terhadap pasar keuangan global juga sudah mulai berdampak pada pasar saham domestik. Hal ini tercermin dari penguatan terbatas pasar saham domestik yang hanya sebesar 0,10% sejak awal 1 hingga 25 Oktober 2022. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyatakan hal itu juga diikuti oleh penurunan nilai dan frekuensi transaksi. Kendati demikian indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu menguat 7,09% sejak awal tahun hingga 25 Oktober 2022 ke level 7.048,38. 

Ini membuat IHSG termasuk salah satu bursa saham dengan kinerja terbaik di kawasa n. Hal ini ditunjang dengan net buy non residen di pasar saham Rp 77,22 triliun sejak awal tahun hingga saat ini di tengah volatilitas pasar keuangan global. 

Baca Juga: Ada Tekanan Ekonomi Global, OJK Minta Industri Keuangan Perkuat Modal dan Pencadangan

Adapun penghimpunan dana di pasar modal hingga 25 Oktober 2022 mencapai Rp 190,9 triliun dengan tambahan 48 emiten baru.

“Untuk mitigasi kondisi pasar yang fluktuatif, OJK menempuh langkah mempertahankan beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan untuk menjaga volatilitas pasar. Di antaranya pelarangan transaksi short selling dan pelaksanaan trading halt untuk penurunan IHSG sebesar 5%,” ujarnya secara virtual pada konferensi pers KSSK, Kamis (3/11). 

Ia menambahkan, OJK akan melakukan pemantauan berkelanjutan terhadap kinerja industri reksadana untuk memastikan mekanisme redemption di industri reksa dana dapat tetap berjalan teratur di tengah gejolak suku bunga pasar dan meningkatnya risiko likuiditas di pasar keuangan.

“Mengevaluasi eksposur valuta asing termasuk pinjaman komersial luar negeri di lembaga jasa keuangan (LJK) di tengah tren penguatan Dolar AS dan mendorong LJK untuk melakukan langkah-langkah yang dapat memitigasi risiko nilai tukar yang diperkirakan masih akan meningkat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×