Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Ia mengamini dari jumlah pendanaan yang sudah diterbitkan, perseroan masih mengantongi sisa emisi senilai Rp 500 miliar lagi di tahun ini. Bank bersandi bursa BJBR ini pun mengaku tidak terlalu khawatir dengan kondisi pasar, lantaran masih terbilang kondusif.
Selain itu, pemerintah melalui regulator keuangan juga sudah banyak memberikan stimulus. "Sisanya (emisi) kami lihat perkembangan pasar. Kalau momentumnya bagus, kami akan eksekusi di semester kedua tahun ini," tegas Widi.
Baca Juga: OJK siapkan relaksasi bagi bank untuk hadapi dampak corona, apa saja isinya?
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga tetap akan aktif cari pendanaan walau ada corona tahun ini. Direktur Keuangan BTN Nixon Napitupulu menjelaskan, pendanaan tersebut akan terbagi menjadi dua tahap, pun skema yang bakal ditempuh yakni sekuritisasi.
Adapun pendanaan yang diincar mencapai Rp 4 triliun dari aksi korporasi ini. "Kemarin sudah pendanaan junior global bond Rp 4,2 triliun, nanti akan ada lagi sekuritisasi sebesar Rp 2 triliun masing-masing di semester I dan II," katanya belum lama ini.
Namun, dalam pendanaan sekuritisasi di semester II 2020, bank bersandi bursa BBTN ini ingin menjajal opsi pendanaan baru yakni sekuritisasi ritel. "Kita sedang mencari manajer investasi yang punya investor ritel. Karena investor wholesale, sekarang juga terbatas," katanya.
Baca Juga: Implementasi Qanun, BRIsyariah Kerjasama dengan Dirjen Badan Peradilan Agama MA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News