kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,63   6,99   0.75%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tifa Finance pertimbangkan spinn off unit syariah


Jumat, 13 November 2015 / 19:17 WIB
Tifa Finance pertimbangkan spinn off unit syariah


Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Pembiayaan syariah PT Tifa Finance Tbk tumbuh pesat. Pertumbuhan pembiayaan syariah pada kuartal III 2015 terlihat paling mencolok. Kondisi ini membuat perusahaan kian bersemangat menawarkan pembiayaan syariah kepada nasabahnya.

Ester Gunawan, Direktur Tifa Finance menjelaskan, minat nasabah yang memilih segmen pembiayaan syariah didorong karena alasan kepraktisan dalam pencatatan pajak.

Bagi nasabah, pembiayaan syariah dianggap lebih clear dan tidak abu-abu dalam pencatatan antara utang dan bunga. Atas alasan tersebut, nasabah lebih memilih menggunakan produk syariah sebagai pembiayaan mereka.

Padahal, Ester mengaku saat ini tidak memiliki captive market khusus syariah. "Pembiayaan syariah kami tersebar di lima kantor perwakilan kami. Jadi kami mengandalkan nasabah retail untuk pembiayaan syariah," ujar Ester pada Jumat (13/11).

Sementara soal bunga yang dianggap lebih murah. Ester menjelaskan tidak ada perbedaan yang mencolok antara bunga pembiayaan syariah dengan bunga pembiayaan konvensional.

Saat ini, portofolio produk pembiayaan Tifa pada kuartal III 2015 sebanyak 70% berasal dari sewa guna usaha. Pada segmen ini sebenarnya telah terjadi penurunan portofolio dari sebelumnya 89% pada kuartal III 2014.

Dua segmen yakni: pembiayaan konsumen dan anjak piutang tercatat mengalami kenaikan tipis menjadi 3% dari 2%. Sedangkan pembiayaan syariah tercatat yang paling tinggi lompatannya dari 9% pada kuartal III 2014 menjadi 27% pada kuartal III 2015.

Berkaca pada tingginya minat pembiayaan syariah, Tifa membuka peluang untuk melakukan spinn off atau pemisahan unit khusus. Asalkan asset unit usaha syariah (UUS) Tifa bisa mencapai 50% dari total asset konvensional.

"Kami buka peluang jika memang porsinya telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 28. Mungkin dalam waktu lima tahun kedepan," imbuh Ester.

Hingga Oktober, penyaluran pembiayaan Tifa telah mencapai Rp 1,3 triliun. Unit usaha syariah telah berkontribusi sebesar 27% dari portofolio pembiayaan. Artinya penyaluran pembiayaan syariah di Tifa telah mencapai Rp 351 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×