kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.149   51,00   0,31%
  • IDX 7.072   87,75   1,26%
  • KOMPAS100 1.056   15,28   1,47%
  • LQ45 830   12,75   1,56%
  • ISSI 214   1,84   0,87%
  • IDX30 423   6,75   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,91   1,58%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,55   0,45%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Tiga perusahaan asuransi syariah berencana spin off di 2018


Minggu, 28 Januari 2018 / 21:50 WIB
Tiga perusahaan asuransi syariah berencana spin off di 2018
ILUSTRASI. Ilustrasi industri syariah dan keuangan syariah


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menyebutkan akan ada tiga perusahaan di tahun ini yang berencana melaksanakan spin off alias memisahkan diri dari induk usaha.

Ketua Umum AASI Ahmad Sya'roni menjelaskan, hingga akhir 2017 lalu setidaknya sudah ada 13 pelaku yang sudah melaksanakan spin off. Namun Sya'roni masih menyembunyikan perusahaan yang akan spin off di tahun 2018 ini.

Dia bilang, belum banyak perusahaan yang akan spin off di tahun ini memang masih terganjal soal regulasi batas kepemilikan asing yang belum ada status final. Untuk itu, pelaku usaha masih menunggu keputusan secara pasti mengenai batas kepemilikan modal asing di sektor asuransi.

Asal tahu saja, kewajiban spin off telah tertuang berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian dan POJK Nomor 67 POJK.05/2016 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah.

Regulasi tersebut menyebutkan bahwa unit usaha syariah harus segera memisahkan diri menjadi perusahaan asuransi syariah, paling lambat 2024. Sementara, pada tahun 2020 batas waktu pelaku asuransi syariah menyerahkan roadmap spin off kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Untuk mendorong aset, selain inovasi produk dan strategi bisnis juga dibutuhkan permodalan yang besar. Spin off ini salah satunya," kata Sya'roni.

Direktur Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah OJK Moch Muchlasin pun terus mendorong pelaku asuransi syariah untuk melakukan spin off segera. Sampai saat ini, OJK tengah memproses perizinan spin off PT Asuransi Simas Jiwa, serta izin pendirian perusahaan asuransi yang menjalankan prinsip syariah (full plegde) yaitu PT Asuransi Jiwa Syariah Pacific Life Insurance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×