Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pangsa pasar asuransi syariah memang masih mini. Tapi, pelaku industri asuransi syariah percaya bisnis ini masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan.
Ketua Umum AASI, Ahmad Sya'roni memaparkan, saat ini dari total masyarakat yang sadar untuk berasuransi mencapai 15%. Sedangkan segmen asuransi syariah baru 7%. Padahal menurut dia, peluang menggaet nasabah masih besar terutama pada pasar mikro dan ritel.
Sya'roni mencontohkan, pada segmen asuransi perjalanan, kini tengah marak pasar wisata halal yang bisa digarap. Tak hanya itu, kini ada inovasi produk asuransi wakaf, sehingga nasabah dapat berwakaf dengan menggunakan manfaat asuransi dan manfaat investasi yang dimilikinya. Produk ini dibundel pada asuransi jiwa syariah.
AASI memproyeksikan, tren asuransi jiwa akan meningkat di tahun ini sehingga bisa mendorong produk asuransi wakaf. Berbagai inovasi untuk menggaet pasar membuat AASI percaya diri, bisnis asuransi suariah akan tumbuh 11%-15%. Adapun, pangsa pasar asuransi syariah bisa naik dari 5% menjadi 6%.
Berdasarkan data OJK, selama 11 bulan di tahun lalu total kontribusi (premi) industri asuransi syariah Rp 12,31 triliun, naik 12,8% secara year-on-year (yoy). Terdiri dari kontribusi asuransi jiwa syariah Rp 10,17 triliun dan sisanya dari asuransi umum syariah.
Salah satu perusahaan yang membuat produk asuransi wakaf adalah PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia. Perusahaan ini meluncurkan Insurance Protection Linked Auto Navigation (iPlan) Syariah, sebuah produk asuransi jiwa berbalut investasi dengan prinsip syariah dan memiliki fitur wakaf.
Chief Executive Officer (CEO) Generali Indonesia, Edy Tuhirman mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang besar dengan 87% warganya menganut agama Islam. Ia meyakini jika peluang tersebut bisa dimanfaatkan, sehingga iPlan Syariah dengan fitur wakaf bisa laku di pasar. Tak hanya itu, manfaat wakaf ini dapat mendorong pembangunan nasional serta kesejahteraan rakyat.
Keyakinan Edy itu didasarkan data Bank Indonesia di sektor sosial Islam yang mencakup wakaf senilai Rp 217 triliun. Adapun nilai yang ditawarkan dalam produk iPlan Syariah adalah nasabah bisa berwakaf dengan kontribusi sebesar Rp 10.000 per hari, atau Rp 300.000 per bulan.
Sebelumnya, PT Sun Life Financial Indonesia juga telah meluncurkan produk asuransi syariah dengan manfaat wakaf pada tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News