Reporter: Dessy Rosalina |
JAKARTA. Prinsipal kartu ATM dan debit akan berkonsolidasi menghubungkan bank perkreditan rakyat (BPR). Ini sejalan dengan harapan Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution, agar perusahaan prinsipal menyediakan layanan transfer dana (kliring) bagi bank kelas rakyat tersebut agar mereka bisa terkoneksi ke bank umum.
"BI telah meluncurkan proyek perdana kliring bagi BPR melalui bank pembangunan daerah (BPD) di Jawa Timur, kami berharap ke depan akan ada yang lain seperti ini," kata Darmin.
Direktur Utama PT Daya Network Lestari (ATM ALTO), Tri Joko, menyampaikan ketiga perusahaan prinsipal yakni ALTO, PT Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama), PT Rintis Sejahtera (ATM Prima) akan berkonsolidasi memfasilitasi BPR melakukan kliring. Caranya, prinsipal menggandeng BPD yang sudah menggelar kegiatan kliring seperti dengan BPR Jawa Timur. "Kalau kami melakukan sendiri-sendiri itu akan kesulitan, karena pasarnya luas sekali," jelasnya.
Tri menambahkan, pihaknya belum berencana menggandeng bank umum untuk terjaring kliring dengan ATM ALTO. Saat ini, mereka telah bekerjasama dengan 24 bank termasuk bank lokal, asing dan campuran dengan jumlah ATM mencapai 8.900 unit. "Kami membidik BPR agar bisa berkliring dari 1.600 bank di daerah terpencil," jelasnya.
Direktur Utama PT Artajasa Pembayaran Elektronis, Arya Damar, mengatakan untuk mengoneksikan kliring antar BPR, prinsipal harus menunjuk satu Apex Bank untuk menjadi settlement.
Operator ATM Bersama ini sudah memiliki koneksi dengan BPR dan perusahaan non-bank seperti Telkomsel dan Indosat. "Saat ini sudah ada 4 BPR yang terhubung dengan kami," kata Arya.
Arya bilang, dengan adanya interkoneksi antar-seluruh bank, volume transaksi akan tinggi, sehingga bank atau prinsipal tidak perlu mematok biaya transaksi yang terlalu membebani nasabah. Saat ini, ATM Bersama telah bekerja sama dengan 80 bank dengan jumlah ATM mencapai 45.000 unit. "Tahun ini, kami menargetkan pertumbuhan volume transaksi sebesar 20% sampai 30% dengan tambahan jaringan 5.000 unit ATM dengan bank," tambahnya.
Direktur Utama BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) Suryadi Asmi, menyampaikan pihaknya siap menjadi BPD yang melakukan kliring bagi BPR dan rencananya akan terhubung dalam 1 tahun - 2 tahun ke depan. Menurutnya, nasabah BPR memiliki tabungan, tapi tidak bisa bertransaksi, seperti mengirim dana ke sesama nasabah BPR. "Kami memang sudah mengarah ke pembuatan kliring bagi BPR. Nantinya, BPR bisa tarik atau transfer dana di ATM kami," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News