Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Lunaria Annua Teknologi (KoinP2P) yang merupakan bisnis usaha KoinWorks mencatat tingkat kredit macet atau TWP90 berada di angka 7,33% per 19 Juni 2024.
CEO dan Co-Founder KoinWorks Group yang juga merupakan Komisaris KoinP2P Benedicto Haryono menyampaikan ada sejumlah faktor yang menyebabkan tingkat TWP90 perusahaan membengkak.
Salah satunya, karena fokus perusahaan yang menyasar segmen underbanked. Dia bilang secara bisnis memang risikonya lebih tinggi.
Selain itu, Benedicto bilang banyak orang-orang yang mengutang, tetapi tak mampu untuk mengembalikan pinjaman. Dia menjelaskan jika peminjam mempunyai iktikad baik dan berupaya melunasi, tentu pihaknya akan memberikan keringanan atau restrukturisasi.
"Kami kasih mereka interest rate cut juga, mungkin tender yang lebih panjang, atau program lain," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (19/6).
Benedicto menerangkan ada juga bisnis UMKM yang terkendala sehingga tak bisa mengembalikan pinjaman. Contohnya, ada yang pabriknya pernah kebakaran, pemilik bisnis meninggal, bisnis susah berjalan, hingga ada efek TechWinter.
Baca Juga: Sempat Dikira Pinjol Ilegal, Begini Cerita CEO KoinWorks
"Mereka dahulu banyak financing juga di online e-commerce. Bagi TechWinter, mereka juga memutuskan meminimalkan promo-promonya. Ya, bisnisnya sulit juga untuk kompeten," tuturnya.
Akibat TWP90 perusahaan yang di atas 5%, Benedicto menyampaikan sudah ada wanti-wanti dari OJK terhadap KoinP2P.
"Sudah. Kami ada komitmen untuk menurunkan itu ke bawah 5% lagi. Namun, memerlukan waktu," ujarnya.
Benedicto mengatakan pihaknya juga berupaya untuk mendorong collection terhadap peminjam yang kesulitan membayar dan itu juga membutuhkan waktu.
Dia pun menyebut KoinP2P awalnya ingin menargetkan TWP90 bisa di bawah 5% pada tengah tahun ini. Namun, dia bilang kalau mulai dipikirkan lagi, kemungkinan pada Oktober 2024 atau November 2024.
"Kami lagi mengomunikasikan ke OJK," kata Benedicto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News