Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia semakin memperkuat komitmennya untuk mengurangi emisi karbon dengan berpartisipasi aktif dalam COP29.
Sejumlah bank pelat merah, termasuk PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), serta bank swasta, turut ambil bagian dan berkomitmen untuk mendukung transisi hijau melalui pendanaan berkelanjutan.
Baca Juga: BNI Mendorong Inklusi Keuangan Lewat Integrasi Layanan
BNI menegaskan komitmennya dalam mendukung Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) melalui pendanaan sektor-sektor ramah lingkungan.
Direktur Risk Management BNI David Pirzada mengungkapkan bahwa bank ini berfokus pada sektor energi terbarukan, transportasi berwawasan lingkungan, dan sektor sumber daya alam yang bersertifikasi, seperti kelapa sawit (CPO) yang sudah tersertifikasi RSPO dan ISPO.
“Komitmen kami sangat kuat untuk terus tumbuh bersama debitur dalam menciptakan masa depan berkelanjutan. Kami berhasil mendorong beberapa debitur memperbaiki skor ESG Sustainalytics mereka, dari severe risk menjadi high risk, serta mengurangi dampak emisi karbon,” ujar David, Kamis (14/11)
BNI menargetkan pertumbuhan pembiayaan berkelanjutan sebesar 5% YoY pada tahun 2024. Hingga September 2024, BNI telah menyalurkan Sustainability Linked Loans (SLL) sebesar Rp 5,5 triliun kepada berbagai sektor, termasuk agrifood dan manufaktur.
David menambahkan, BNI berperan sebagai mitra strategis yang memberikan pendampingan kepada perusahaan Indonesia dalam mengatasi tantangan implementasi praktik berkelanjutan, seperti keterbatasan anggaran dan tenaga ahli di bidang Environmental, Social, and Governance (ESG).
Baca Juga: Bank Mandiri Tegaskan Komitmen Ekonomi Berkelanjutan pada COP 29 di Azerbaijan
Sementara itu, Bank Mandiri juga menunjukkan komitmennya terhadap pembiayaan berkelanjutan. Bank Mandiri mencatatkan portofolio pembiayaan hijau yang mencapai Rp 142 triliun, tumbuh 16,4% YoY.
“Kami mengajak para pemangku kepentingan, mitra, dan komunitas global untuk bekerja bersama kami, sebagai your preferred financial partner. Dengan demikian, kita dapat memperbesar dampak positif, mempercepat penurunan emisi, dan mendukung masa depan yang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan menjaga keseimbangan lingkungan,” ungkap Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Djunaidi.
Darmawan juga menekankan dua fokus utama Bank Mandiri dalam penyaluran pembiayaan berkelanjutan, yaitu sebagai ESG Advisor untuk nasabah dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek berbasis iklim.
“Mimpi besar kami adalah menjadi Sustainability Champion, melalui praktik bisnis yang impact-driven, memperoleh competitive advantage dalam aspek keberlanjutan, mengadopsi global best practice dan menciptakan model bisnis yang tangguh terhadap perubahan iklim,” tambahnya.
Baca Juga: Laba Bersih BCA Digital Melesat 529,7% YoY per September 2024
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga menunjukkan komitmennya terhadap pembiayaan hijau, dengan sektor terbesar pembiayaan hijau berfokus pada energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, dan produk eco-efficient.
Hera F. Haryn, Corporate Communication and Social Responsibility BCA menyatakan bahwa pembiayaan hijau BCA terus tumbuh, dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan mencapai Rp 214 triliun per September 2024, yang berkontribusi 24,3% dari total portofolio pembiayaan.
“Target kredit ESG BCA sejalan dengan target pertumbuhan yang dilaporkan kepada OJK melalui Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB). Ke depan, prospek kredit berkelanjutan BCA cukup baik dan masih banyak peluang pembiayaan ke sektor-sektor berkelanjutan,” ungkap Hera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News