Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) berusaha meningkatkan dana murah. Selain bisa meningkatkan dana pihak ketiga (DPK), hal ini juga bisa menekan biaya dana.
Sebagai gambaran saja, sampai Juni 2018, pertumbuhan DPK Bank Jatim mencapai 17,35% secara tahunan atau year on year (yoy), menjadi Rp 49,5 triliun.
Dana murah seperti giro tumbuh paling tinggi 25% yoy disusul tabungan 11,86 yoy.
Dalam penyampaian materi public expose tahunan ke BEI, Kamis (30/8), manajemen Bank Jatim bilang akan berusaha meningkatkan layanan ke BUMD di Jawa Timur untuk kebutuhan perbankan.
"Kedua adalah melayani cross selling dan marketing intensif terutama ke nasabah giro penerima dana proyek agar dananya tidak berpindah ke bank lain, atau tetap ditransaksikan di Bank Jatim," kata manajemen dalam keterangan tertulis.
Ketiga adalah meningkatkan agen laku pandai yang terpercaya handal dan mampu memberikan layanan terbaik ke nasabah. Keempat adalah mengembangkan produk layanan berbasis teknologi.
Hal ini sesuai dengan kebutuhan nasabah yang dapat meningkatkan kontribusi ke pendapatan non bunga atau fee based income.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News